SETELAH menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 jam, akhirnya aku tiba di Hawaii, dua minggu lalu. Hehehe, sorry baru bisa kasi kabar sekarang. Dari Jakarta, diiringi doa istri tercinta dan anak-anak berikut satu kampung tim hore-hore, pesawat China Airlines milik Taiwan yang aku tumpangi take off hari Rabu, 21 Juni, siang hari.
Lima jam perjalanan Jakarta-Taipei. Lalu transit di negeri Sun Yat Sen dan Chiang Kai Sek ini selama 18 jam, nginap di hotel Tao Yuan, di luar bandara. Lumayan bisa lihat dikit-dikit kota Taipei, walau tak bisa jalan jauh-jauh, seperti ke menara 101, karena passport dipegang pihak penerbangan.
Keesokan harinya, tanggal 22 Juni, siang, kami terbang lagi dari Taipei, menuju Narita, Tokyo. Kali ini penerbangan memakan waktu selama 3 jam. Tak seperti Jakarta-Taipei, pesawat China Airlines yang kami tumpangi kali ini sudah berumur, agak tua. Dan, yang paling bikin degdegan dalam perjalanan itu, kami sering mengalami turbulance karena cuaca sedang agak buruk. Bahkan ketika mendarat di Jepang, hujan masih turun, dan langit di atas bandara gelap sekali. Sekitar jam 18.00 waktu setempat ketika itu.
Di Narita tak lama, hanya sekitar 1.30 jam. Lalu pesawat take off lagi, melintasi Samudera Pasifik, menuju Honolulu di Pulau Oahu, Kepulauan Hawaii. Perjalanan memakan waktu sekitar enam jam. Di angkasa kami berkejaran dengan matahari. Dan, setelah melewati date-line perbatasan antara bujur timur dan bujur barat, usiaku resmi lebih muda satu hari, hehehe. Hari masih tanggal 22 Juni.
Ini salah satu faktor yang membuat serangan dadakan Jepang di bulan Desember 1941 atas pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour berhasil gemilang. Selain karena lebih dahulu memutar sedemikian rupa sehingga seakan datang dari arah mainland di timur, rombongan kamikaze juga melewati date-line. Di Jepang sudah hari Senin, tanggal 8 Desember, sementara di Hawaii baru hari Minggu, 7 Desember. Tentara-tentara A.S masih terlelap setelah sebelumnya berpesta pora hingga malam berganti pagi.
(Film Pearl Harbour (2001) yang dibintangi antara lain oleh Ben Affleck dan Kate Beckinsale, serta disutradarai Michael Bay dapat menjadi gambaran tentang detik-detik menjelang serangan itu. Di lain waktu, kita akan berbicara tentang hal ini)
Bandara Honululu terletak antara Pearl Harbour di sebelah barat, dan pepantaian Waikiki di sebelah timur. Sementara kompleks East West Center dan University of Hawaii terletak di utara Waikiki, persis di kaki gugusan bukit yang berjejer di sepanjang Oahu. Dari sini, ke arah timur, tampak jelas Diamond Head, bekas kepundan gunung berapi yang meledak mungkin ribuan tahun lalu, dan kini meninggalkan sisi kepundaan yang kokoh berbentuk nyaris lingkaran. Sebelum meninggalkan Hawaii, saya harus menyempatkan diri mendaki Diamond Head. Kata orang, ini adalah tradisi lama bagi para pelancong yang menginjakkan kaki di Oahu.
