
Kemarin siang, setelah menyantap gudeg di Yu Djum 167, Jalan Wijilan, Jogjakarta, saya tanya supir taksi yang membawa saya dari Hotel Burza di Jalan Jogokarian. Apakah bisa mengantar saja ke Pakualaman? Supir yang asli Bantul ini tentu saja menjawab: bisa.
Tapi saya tak benar-benar ingat lokasi rumah yang saya tuju.
Agar tak tersesat, saya telepon Erda Rindrasih, teman saat kuliah di kampung halaman Obama bertahun-tahun silam. Erda dan suaminya, Erlis Saputra, pernah menemani saya ke tempat yang ingin saya temukan ini.
Di seberang sana, Erda menangkap tampilan Google Map, lalu mengirimkan kepada saya. Membuat pencarian ini menjadi jauh lebih mudah dari yang sebelumnya saya khawatirkan.
***
Dari luar rumah bernomor 141 di Jalan Harjono itu seorang wanita tampak sedang menjahit. Dari balik kaca, dia dapat melihat saya yang ragu-ragu berdiri di luar di pagar
“Dari mana Pak?” tanya wanita itu setelah membuka pintu depan.
“Apa benar ini rumah keluarga Norobangun?” tanya saya memvalidasi.
Dia mengangguk dan membenarkan.
Kepadanya, saya perlihatkan foto Prof. Alice Dewey bersama Bapak dan Ibu Norobangun. Foto itu saya abadikan di bulan Maret 2010 ketika saya menemani Alice kembali ke Jogjakarta yang membesarkan pikiran-pikirannya.
Alice Dewey lahir 4 Desember 1928 di Kansas, AS, dan meninggal dunia 11 Juni 2017 di Honolulu. Dia adalah dosen pembimbing Ann Dunham-Soetoro, ibu dari Barack Obama, di University of Hawaii at Manoa (UHM) di Honolulu.
Ibu Tini, nama wanita yang menjaga rumah keluarga Norobangun ini, lalu bercerita. Rumah keluarga Norobangun kini telah menjadi guest house. Namanya Omah Tluki. Pak Norobangun meninggal dunia beberapa tahun lalu, adapun Ibu Norobangun kini terbaring sakit dan pandangan matanya tak lagi sempurna.
Saya mengucapkan salam duka dan berdoa agar Ibu Norobangun dapat kembali pulih.
Setelah bertukar cerita, saya minta izin Ibu Tini untuk berfoto di depan pagar. Berpose seperti Alice yang saya abadikan 15 tahun lalu.
Mas supir taksi yang memotretkannya.
