






Pohon ini, dalam bahasa lokal disebut Huangjiao atau Huangge, konon telah berusia lebih dari seribu tahun.
Ia biasa ditemukan di daratan Asia, dari Pakistan, India, terus hingga Thailand, Vietnam, Semenanjung Malaya, kepulauan Indonesia, sampai utara Australia.
Umumnya pohon ini tumbuh besar dan mengagumkan, indah dengan akar dari cabang yang terjulur menyentuh tanah. Karakteristik yang unik memungkinkannya menyebar dan menutupi area yang luas dan menjadikannya fitur yang menonjol di banyak lanskap tropis. Kata teman saya.
Pohon ini juga penting dalam berbagai budaya dan agama. Ia melambangkan kebijaksanaan, kekuatan, dan umur panjang. Saya rasa.
Nama latinnya Ficus virens juga dikenal sebagai pohon bayan. Dan di Indonesia nama populernya pohon beringin.
Pohon beringin di foto ini tumbuh di pusat kegiatan komunitas pertanian kolektif di Desa Nanqiao, Ganning, Distrik Wanzhou.
Kami ke desa penghasil jeruk itu kemarin siang, setelah menonton opera Sichuan di Theater Fuxing yang ada di pusat Distrik Yunyang.
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, bis berhenti di tepi kebun jeruk. Jeruk di kebun itu masih hijau, jelas belum siap dipanen. Setelah mendengar penjelasan mengenai rantai produksi dari jeruk hingga menjadi berbagai makanan dan minuman olahan, perjalanan kami dilanjutkan ke kawasan pemukiman petani.
Pohon beringin tadi menjadi semacam pintu. Warga desa menyambut kedatangan kami, menyediakan berbagai penganan dari buah-buah lokal seperti plum dan anggur juga kue basah berbahan dasar beras.
Kami berkeliling desa, mengunjungi fasilitas yang ada, dari dapur umum, perpustakaan desa yang disponsori Xinhua, hingga pusat konsultasi keluarga.
Bila pohon beringin yang menyambut kami itu benar berusia lebih dari seribu tahun, maka dia menjadi saksi sejarah yang begitu panjang.
Setidaknya sejak akhir Dinasti Tang tahun 907 yang diikuti ketidakpastian politik sampai 960. Lalu era Dinasti Song (960-1279), Dinasti Yuan (1271-1368), dan Dinasti Ming (1368-1644).
Juga menyaksikan era Dinasti Qing yang merupakan dinasti terakhir setelah Revolusi Xinhai yang dilakukan Kuomintang tahun 1911 berhasil menggulingkan Kaisar Puyi dan membubarkan monarki.
Dia juga menyaksikan kehadiran Jepang untuk menduduki China sebanyak dua kali, di akhir abad ke-20 dan di era 1930an. Juga menyaksikan Perang Saudara yang dimenangkan Partai Komunis China yang memaksa KMT eksodus ke Taiwan.
Menjadi pohon beringin setua ini rasanya tidak mudah. Tapi ternyata alam masih setia menjaganya.
