John Lennon dan Pistol yang Ujungnya Disimpul

Malam itu 8 Desember 1980. Musisi Inggris John Lennon, mantan pentolan The Beatles, ditembak dan terluka parah di gerbang Apartemen Dakota, di New York City, tempatnya tinggal.

Empat dari lima peluru Charter .38 Special yang ditembakkan Mark David Chapman menghujam bagian belakang tubuh Lennon.

Lennon segera dilarikan ke RS Roosevelt dan dinyatakan tewas saat tiba.

Sang eksekutor, Mark David Chapman, sebenarnya adalah seorang penggemar Beatles dan pengagum Lennon. Namun belakangan ia menjadi pembenci nomor 1. Dia tidak bisa menerima gaya hidup glamor dan popularitas Beatles yang suatu saat menurutnya mengalahkan Yesus.

Malam itu, dia dua kali bertemu Lennon di Dakota. Dalam pertemuan pertama, Chapman meminta Lennon menandatangani cover Double Fantasy, kumpulan lagu kelima Lennon dan Yoko Ono.

Setelah menandatangani cover album itu, Lennon meninggalkan Chapman karena hendak melanjutkan rekaman di studio Record Plant.

Sementara Chapman menunggunya dengan sabar. Ketika Lennon dan Yoko Ono tiba dan melintasi gerbang Dakota, Chapman menguntitnya dari belakang, dan melepaskan lima tembakan.

Di saat orang panik dan berusaha menyelamatkan nyawa Lennon, Chapman dilaporkan tetap berada di tempatnya dan tidak melarikan diri. Dia membaca novel karya J. D. Salinger, The Catcher in the Rye.

Konon, Chapman terpengaruh salah seorang karakter dalam novel itu, Holden Caulfield, yang digambarkan sebagai pembenci kemunafikan dan seorang pembunuh palsu.


Patung di belakang saya ini dikenal dengan nama populer “Pistol yang Disimpul”, atau “Knotted Gun”.

Tapi sang pematung, Carl Fredrik Reuterswärd, menamakannya “Non-Violence”.

Reuterswärd yang berteman dengan John Lennon membuat patung ini setelah mendengar kabar pembunuhan Lennon malam itu. Dia menggunakan pistol Colt Python .357 Magnum sebagai model patungnya.

Awalnya patung ini diletakkan di Strawberry Fields Memorial di Central Park, New York, di seberang apartemen Lennon dan Yoko Ono.

Tahun 1988, pemerintah Louxemburg membeli patung itu dan mendonasikannya untuk PBB.


Foto pertama di bulan Oktober 2011. Dan foto kedua, di bulan Oktober 2023. []

harus disamakan secara hukum kepres atau inpres yang menimbulkan keadaan hukum, dengan akibat hukum baru. Dalam konteks ini, beralasan Mahkamah memiliki kewenangan implied memutus perkara tersebut. []

Leave a comment