Ramos Horta dan Ramalan Kejatuhan Soeharto

TIGA tahun sebelumn wawancara dengan CNN di bulan Mei 1995, Ramos Horta telah meramalkan Orde Baru akan tumbang dan Soeharto akan jatuh dari kekuasaannya. Menurut perhitungannya, Orde Baru akan hancur karena korupsi yang semakin menjadi, salah kelola, dan legitimasi rejim yang semakin jeblok.

Setelah Orde Baru tumbang, lanjut Horta, barulah pembicaraan mengenai kemerdekaan Timor Leste akan lebih mudah dilakukan.

Ramos Horta yang kini Presiden Timor Leste menceritakan kisah ini ketika berbicara dalam Dialog Demokrasi yang digelar Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Tanah Abang, Jakarta, Senin siang (7/8).

Continue reading “Ramos Horta dan Ramalan Kejatuhan Soeharto”

Problematika, Dilema, dan Romantika Dunia

Kedua buku ini telah diluncurkan. Isinya adalah wawancara yang saya lakukan dengan dutabesar negara sahabat di Jakarta.

Continue reading “Problematika, Dilema, dan Romantika Dunia”

Cerita dari Tanah Patah

Thomas Stamford Bingley Raffles berpikir keras. Inggris harus memiliki pelabuhan di Selat Malaka. Hanya dengan demikian dapat menguasai sisi timur Asia, yang berarti melengkapi dominasi di benua terbesar di dunia.

Raffles memulai kariernya di Asia Tenggara pada 1805 sebagai jurutulis Perusahaan Hindia Timur Inggris di Penang yang ketika itu masih bernama Pulau Pangeran Wales.

Di saat yang bersamaan, Eropa sedang dilanda perang. Napoleon Bonaparte menyapu Eropa, dan antara lain merebut Belanda. Kemenangan atas Belanda ini membuat semua wilayah Hindia Belanda di Asia Tenggara, yang kini bernama Indonesia, pun berada di bawah kekuasaan Prancis.

Continue reading “Cerita dari Tanah Patah”

Bukan Plain Vanilla

Peluncuran dua buku, “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” karya CEO RMOL Network, Teguh Santosa, di Jaya Suprana School of Performing Arts di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, pada Minggu (30/7) terasa tidak biasa.

Continue reading “Bukan Plain Vanilla”