





Juche, which is often interpreted as an ideology of independence or self-reliance, was developed by the founder of the DPRK, Kim Il Sung, in the era of the Korean nation’s struggle against Japanese colonialism.
Continue reading “A Letter on Juche”
Melintasi Batas Peradaban, Mencatat Perjalanan, Menawarkan Cara Pandang






Juche, which is often interpreted as an ideology of independence or self-reliance, was developed by the founder of the DPRK, Kim Il Sung, in the era of the Korean nation’s struggle against Japanese colonialism.
Continue reading “A Letter on Juche”













Saya sudah mengawali dengan kisah Arca Joko Dolog di Taman Apsari, Surabaya, beberapa hari lalu. Arca dari batu andesit hitam ini adalah gambaran Kertanegara, raja terakhir Singasari, sebagai Dhyani Buddha.
Informasi itu diperoleh pada prasasti di bagian dudukan arca. Juga disebutkan bahwa arca dipahat tahun 1289 oleh pematung Nada.
Masih ada perbedaan pandangan mengenai asal usul sang arca. Ada yang mengatakan patung setinggi 1,6 meter itu berasal dari Candi Jawi di Prigen, Pasuruan, yang sama-sama terbuat dari batu andesit.
Ada juga yang mengatakan, patung manusia berkepala plontos dengan sikap duduk bhumisparsa mudra itu berasal dari Trowulan yang dipercaya sebagai ibukota Majapahit pada masa keemasannya.
Kekuasaan Kertanegara berakhir di tahun 1892 oleh kudeta yang dilakukan Jayakatwang, Bupati Gelang Gelang (kira-kira di sekitar Madiun sekarang).
Continue reading “Di Makam Raden Wijaya(?)”








Jumat pekan lalu shalat Jumat di Masjid Baiturrahim Uler Lheue, Banda Aceh. Ini masjid bersejah di Serambi Mekah. Dibangun di abad ke-17. Saat Masjid Baiturrahman dibakar Belanda tahun 1873, shalat Jumat dipindahkan ke masjid ini. Sejak itu, namanya berubah menjadi Masjid Baiturrahim.
Disebutkan, bentuknya yg sekarang ini secara umum hasil renovasi di tahun 1922.
Ketika gempa dan tsunami di bulan Desember 2004, masjid ini termasuk yang selamat. Tidak mengalami kerusakan struktur, walau disapu gelombang tsunami yang merengsek masuk ke tengah kota.
Dalam khutbah Jumat pekan lalu, khatib menyampaikan berbagai pesan terkait penyebaran virus corona baru atau Covid-19. Imbauan dari berbagai lembaga diuraikan sang khatib sebagai peringatan kepada masyarakat Aceh.
Beberapa ayat Al Quran dan hadist dibacakan, untuk mengingatkan bahwa pada akhirnya segala apa yg terjadi di muka bumi sudah direncanakan Sang Maha Perencana. Tugas manusia adalah menjaga keselamatan diri dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri dan lingkungan.









Sudah lama patung itu berada di sana. Di salah satu pojok di Taman Apsari, Surabaya. Hanya sepelemparan batu dari kantor Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Timur dan kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.
Continue reading “Mereka-reka Joko Dolog Dan Kejatuhan Kertanagara”