A Letter from Pyongyang on Christmas

Dear Mr. Teguh Santosa,

I hope this email finds you good in health.

The unexpectedly worldwide Covid-19 stopped us from having face-to-face meetings, but neverthless this further deepened feelings towards and trust in you. Especially, the October international E-seminar in commemoration of the 75th anniversary of the WPK’s founding was held on the plateform of the website of Indonesia-Korea Friendship and Cultural Exchange: www.kawankorea.com. This reminded us of the initiative and position taken by the Indonesian friends and your society in putting the support and solidarity with the Korean people on the global basis. I am really proud of having you as my friend and working with IKFCE.

Continue reading “A Letter from Pyongyang on Christmas”

Dubes Kuba Tania Velazquez Lopez: Ini Seperti Sebuah Keajaiban

KEMENANGAN Fidel Castro, Ernesto Che Guevara, Camilo Cienfuegos, dan kawan-kawan, di penghujung 1958 dalam perjuangan menggulingkan rezim diktator Fulgencio Batista telah menempatkan Kuba sebagai episentrum dan simbol revolusi dunia di era Perang Dingin.

Revolusi Kuba mewabah dan menginspirasi gerakan serupa setelahnya di banyak negara di berbagai belahan dunia. Kata-kata “Kuba”, “Revolusi”, “Castro”, dan “Che Guevara” menjadi identik dan diucapkan dalam satu tarikan nafas yang sama.

Di luar tema revolusi, Kuba identik dengan cerutu, mobil tua, atau novelis legendaris Ernest Hemingway yang menghabiskan sekitar 30 tahun waktunya di Cuba dimana dia menghasilkan banyak novel kelas dunia, termasuk “The Old Man and the Sea”.

Tentu saja Kuba lebih dari itu. Apalagi belakangan ini, ketika dunia dilanda pandemi Covid-19. Dunia telah menyaksikan bagaimana Kuba menangani penyebaran Covid-19 dan di saat yang sama juga memberikan bantuan yang tidak sedikit untuk banyak negara.

Continue reading “Dubes Kuba Tania Velazquez Lopez: Ini Seperti Sebuah Keajaiban”