
Rakyat Polandia yang berduka berkumpul di luar Istana Kepresidenan di Warsawa hari Sabtu malam (10/4). Ribuan rangkaian bunga diletakkan di pintu gerbang Istana dan lilin tanda duka dinyalakan.
Presiden Lech Kaczynski dan istrinya, Maria Kaczynski tewas setelah pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di timur Rusia, dekat kota Smolensk, Sabtu siang. Selain itu, sejumlah pemimpin militer Polandia juga tewas dalam kecelakaan yang merengut nyawa 97 orang itu.
Sebelum memulai karier politik, Lech yang merupakan anak dari pasangan veteran Perang Dunia Kedua, Rajmund, dan filologis Jadwiga, lebih dulu menggeluti dunia seni peran. Tahun 1962 bersama saudara kembarnya, Jaroslaw, ia membintangi film Polandia berjudul “Dua Pria yang Mencuri Rembulan”.
Tahun 1980 Lech meraih gelar doktor bidang hukum dan administrasi dari Gdank University. Sepuluh tahun kemudian dia memulai kantor konsultan hukum yang mengurusi persoalan ketenagakerjaan. Kemudian, ia juga menjadi professor di Gdank University dan Cardinal Stefan Wyszynski University di Warsawa.
Lech juga dikenal sebagai aktivis antikomunis di era 1970-an. Ia adalah salah satu motor Komite Pembela Buruh dan Serikat Buruh Independen. Di era 1980-an dia menjadi salah seorang actor penting di balik Gerakan Solidarnosc bersama Lech Walesa.
Karier politik Lech semakin mantap setelah pada Juni 1989 ia terpilih sebagai senator dan menjadi wakil ketua Solidarnosc. Pada pemilihan 1991 ia terpilih sebagai anggota parlemen dari unsur non-partai. Ia mendapatkan dukungan yang cukup signifikan dari Pusat Aliansi Sipil yang memiliki hubungan dengan Porozumienie Centrum yang dipimpin saudara laki-lakinya.
Lech Kaczynski juga merupakan salah seorang penasihat politik Lech Walesa yang terpilih dalam pemilihan presiden tahun 1990. Walesa menominasikan Kaczynski menjadi Penasihat Presiden. Tetapi hubungan mereka memburuk. Di tahun 1992 Walesa memecat Kaczynski.
Kaczynski adalah Ketua Dewan Pengawas Agung antara tahun 1992 hingga 1995 dan kemudian menjadi Menteri Hukum dan Jaksa Agung dalam pemerintahan Jerzy Buzek dari tahun 2000 hingga 2001. Di masa-masa itu, Kaczynski begitu dikenal luas oleh masyarakat Polandia karena sikap tegasnya terhadap korupsi di Polandia.
Tahun 2002 Kaczynski mendirikan Partai Hukum dan Keadilan bersama saudaranya, Jaroslaw. Di tahun itu juga ia terpilih sebagai walikota Warsawa setelah mengantongi dukungan mayoritas dalam pemilihan umum. Memberantas jaringan korupsi adalah agenda utamanya setelah dilantik sebagai walikota.
Tahun 2005 Kaczynski mendeklarasi keinginannya menjadi presiden Polandia. Dan pada pemilihan bulan Oktober 2005 dia mengalahkan saingan terberatnya Donald Tusk dengan mengantongi dukungan sebesar 54 persen. Di dalam pidato pelantikannya di depan Dewan Nasional, Kaczynski mengatakan bahwa korupsi adalah penyakit yang meracun dan merusak bangsa Polandia. Dia juga mengajak rakyat Polandia untuk memberantas korupsi hingga ke akar.
Selain antikorupsi, Kaczynski juga fokus pada persoalan energi Polandia. Menurutnya, Polandia tidak memiliki keamanan energi yang memadai yang dapat melindungi kepentingan nasional Polandia. Hal inilah yang menjadi kerangka dasar kebijakan luar negerinya.
