Uang Panas dan Bunga Utang Masih Kuasai Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 diperkirakan tumbuh sebesar 5,7 persen atau 1,3 persen dari pertumbuhan ekonomi 2009.

Namun demikian tingkat pertumbuhan ekonomi 2010 itu relatif lebih rendah dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang sebetulnya dapat dicapai Indonesia. Dalam perjalanan tahun 2010 diperkirakan perekomian nasional akan kembali berkualitas rendah (slow recovery and low quality growth).

“Seperti tahun 2009, ekonomi Indonesia akan kembali dipacu oleh dana spekulatif berjangka pendek yang kita kenal dengan istilah hot money dan utang luar negeri yang berbunga tinggi. Juga kenaikan harga komoditas,” kata pendiri Econit Advisory Group Rizal Ramli.

Rizal mengatakan hal itu pada acara Economic Outlook 2010 di Hotel Sulthan Jakarta hari ini (Kamis, 14/1) yang bertemakan A Year of The Judgement. Ia juga mengatakan, di samping hal-hal di atas pada intinya perekonomian nasional akan mengalami pemulihan yang lamban dengan kualitas pertumbuhan yang rendah. Di sisi lain, ia mengkuatirkan recovery ekonomi yang sangat bergantung pada hot money, high cost debt, dan commodity price. Pada akhirnya perekonomian Indonesia di tahun 2010 akan sangat fragile.

Leave a comment