Gus Dur Jadi Bintang Tamu, Glandes Jadi Materi Utama

Lantas apa yang dibicarakan dalam Majelis Denpasar yang digelar malam hari, 4 Desember 2009, di rumah dinas mantan Wakil Ketua DPR RI Soetardjo Soerjogoeritno, di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan?

Sebegitu pentingnya kah, sampai pertemuan itu sempat dikaitkan-kaitkan dengan kematian Gus Dur dalam sebuah SMS yang disebarkan pihak-pihak yang tidak jelas seperti baru-baru ini?

Menurut Ahmad Ridwan Dalimunthe, salah seorang panitia Majelis Denpasar, seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya di tempat yang sama, malam itu peserta pertemuan yang jumlahnya sekitar 50 orang membicarakan perkembangan terakhir peta politik nasional. Gus Dur memang menjadi bintang tamu. Sementara sang tuan rumah, Mbah Tardjo yang kondisi kesehatannya juga sudah payah, dapat dikatakan hanya mendengarkan pembicaraan tamu-tamunya.

“Khusus untuk pertemuan malam itu (4 Desember), kami mengkalkulasi rencana aksi peringatan Hari Anti-korupsi tanggal 9 Desember. Majelis Denpasar menilai bahwa demonstrasi itu sebetulnya sudah gembos sejak awal. Kalau mau demo, demo aja. Gak usah talkshow di televisi berhari-hari,” urai Dalimunthe menggambarkan kesimpulan umum pertemuan malam itu.

Kasarnya, sambung Dalimunthe, Majelis Denpasar sudah menilai bahwa demo Hari Anti-korupsi merupakan agenda istana, dan juga mencium deal khusus yang terjadi antara pihak penyelenggara demo dengan kubu istana, yang intinya hanya soal perut saja.

Majelis Denpasar juga tidak menaruh harap pada proses penyelidikan skandal dana talangan Bank Century yang dilakukan oleh Pansus di DPR. Intinya lagi, masih kata Dalimunthe, hasil akhir dari pengusutan di parlemen itu sudah diketahui sebelum Pansus dibentuk.

“Nah, ada semacam kebuntuan. Majelis Denpasar mencoba untuk mencari jalan keluar. Kami percaya bahwa gerakan rakyat tidak dapat dihentikan. Pada akhirnya rakyat akan jenuh dan menemukan logika dan metode gerakannya sendiri,” demikian Dalimunthe sambil menegaskan bahwa Majelis Denpasar tidak menyimpan keinginan untuk mengambil alih kepemimpinan proses perubahan.

Leave a comment