Sebelum tim dokter yang menangani Abdurrahman Wahid menjelaskan penyebab medis kematian mantan presiden RI itu berbagai spekulasi akan terus berkembang.
Demikian disampaikan Ketua Majelis Prodem Beathor Suryadi kepada Rakyat Merdeka Online, Senin siang (4/1). Beathor yang juga aktivis PDI Perjuangan ini mengatakan masyarakat awam percaya bahwa Gus Dur meninggal dunia karena penyebab yang natural, yakni penyakit yang dideritanya sejak lama. Gus Dur sejak beberapa tahun terakhir harus menjalani terapi cuci darah, terkadang sampai tiga kali dalam seminggu.
Tetapi beberapa hari sebelum Gus Dur meninggal dunia kabar yang terdengar dari RS Cipto Mankunkusumo tempat Gus Dur dirawat selama ini adalah tentang keluhan Gus Dur akan gigi geraham belakang bawah yang sudah bolong dan sakit. Operasi mencabut gigi Gus Dur direncanakan tanggal 28 Desember 2009. Namun belum ada penjelasan apakah operasi itu berhasil dilakukan.
“Ada jutaan orang sakit gigi geraham. Tapi tidak meninggal. Mengapa Gus Dur meninggal? Apakah karena gerahamnya sakit? Atau penyebab medis lain? Ini yang harus dijelaskan agar tidak muncul berbagai cerita yang aneh dan nyeleneh,” ujar Beathor.
Hal lain yang menurutnya perlu diklarifikasi adalah kabar yang menyebutkan bahwa Presiden SBY meminta agar CCTV di ruang perawatan Gus Dur dimatikan saat ia datang menjenguk Gus Dur.
“Selagi belum ada klarifikasi, maka kematian Gus Dur akan sama misteriusnya dengan kematian mantan Jaksa Agung Baharuddin Lopa yang sebelum meninggal begitu bersemangat menangkap konglomerat hitam, juga kematian Letjen Agus Wirahadikusuma (mantan Pangkostrad) yang berani membongkar korupsi di lingkungan TNI,” demikian Beathor.
