Ini Sedikit Hal Mengenai Pertemuan di Jalan Denpasar

Desakan agar tim dokter yang merawat Abdurrahman Wahid segera menjelaskan penyebab medis kematian mantan presiden itu terus mengalir. Tanpa penjelasan yang memadai dan tegas, berbagai spekulasi akan berkembang kesana kemari seperti partikel gas yang bergerak liar.

Belakangan, spekulasi yang berkembang mengaitkan kematian Gus Dur dengan pertemuan yang dilakukan di bekas kediaman mantan Wakil Ketua DPR RI Soetardjo Soerjogoeritno di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, pada tanggal 4 Desember 2009. Menurut Ketua Majelis Prodem, Beathor Surjadi, itu adalah “pertemuan politik” terakhir di rumah itu sebelum Mbah Tardjo pindah ke Lenteng Agung. Selama menempati rumah dinas di Jalan Denpasar itu, masih kata Beathor, Mbah Tardjo memang kerap menggelar pertemuan di sana. Mbah Tardjo menyebut rumah itu sebagai rumah politik karena didapatkan dari jabatannya di lembaga politik. Dan karenanya, semua pertemuan di rumah politik itu pun dianggap sebagai pertemuan politik.

Beathor tidak hadir dalam pertemuan itu. Tetapi dari informasi yang diperolehnya disebutkan bahwa selain Gus Dur, ada beberapa nama lain yang juga hadir. Misalnya Ridwan Saidi dan Joni M Hidayat. Tamu yang menghadiri pertemuan itu sekitar 30 orang, termasuk kelompok muda dari berbagai elemen.

“Berbagai hal dibicarakan dalam pertemuan itu,” sambung Beathor yang juga aktivis PDI Perjuangan ini. “Pemerintahan SBY dan berbagai persoalan yang dihadapinya juga dibicarakan. Termasuk mengapa Anggodo tidak ditangkap, tetapi Aulia Pohan dipenjarakan. Juga mengapa Marsilam Simanjuntak bisa hadir dalam Rapat KSSK tanggal 21 November 2008, tapi tidak diakui sebagai utusan presiden,” demikian Beathor.

Leave a comment