Salah seorang pentolan Gerakan Indonesia Baru (GIB) M. Hatta Taliwang membantah semua tudingan yang menyebutkan bahwa pihaknya memiliki agenda tersembunyi di balik peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia yang akan dilakukan di silang Monas, Jakarta, Rabu siang (9/12).
Menurut mantan anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, kecurigaan itu mulai muncul setelah Presiden SBY dalam beberapa kesempatan sebelum ini menyatakan bahwa dirinya menerima sinyalemen yang menyebut ada pihak yang memiliki motif lain dalam peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia tersebut. Hal itu disampaikan SBY saat membuka rapat Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) di Istana Negara, hari Jumat lalu (4/12). SBY tidak menjelaskan lebih lanjut motif lain yang dimaksudnya. Namun dari uraian selanjutnya dapatlah disimpulkan bahwa motif lain tersebut berkaitan dengan keinginan menggoyang pemerintahan SBY yang baru berusia dua bulan kurang.
GIB adalah aliansi sejumlah organisasi yang melaksanakan peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia. Dimotori oleh Tim 13, GIB kemudian didukung oleh sejumlah tokoh nasional dan tokoh lintas agama.
Kata Taliwang, untuk membuktikan ia dan teman-temannya tidak mempunya niat lain, selain memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia, GIB telah melaporkan secara langsung rencana kegiatan tersebut ke Mabes Polda Metro Jaya hari Senin (7/12). Selain itu, dalam rapat-rapat persiapan pelaksanaan pun, GIB mempersilakan intel polisi untuk hadir dan mendengarkan semua isi pembicaraan yang mereka lakukan.
Namun yang jelas, masih menurut Hatta, peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia. Selain praktik korupsi masih merajalela, belakangan ini, sambungnya, skandal Bank Century yang melibatkan Wapres Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pun telah cukup menyita perhatian semua pihak.
