Bagian ini berisi beberapa pembicaraan antara Anggodo dengan orang yang diduga bekas JAM Intel Wisnu Subroto. Rekaman pertama terjadi pada 22 Juli sekitar pukul 12.03 WIB.
“Nanti malam saya rencananya ngajak si Edi (Edi Sumarsono) sama Ari (Ari Muladi) ketemu Truno 3 (Kabareskrim Komjen Susno Duadji),” kata Anggodo.
Sehari kemudian giliran yang diduga Wisnu menelepon Anggodo, sekitar pukul 12.15.
“Bagaimana perkembangannya? ”tanyanya.
“Ya, masih tetap nambahin BAP. Ini saya masih di Mabes. Pokoknya berkasnya ini kelihatannya dimasukkan ke tempatnya Ritonga (saat itu Jaksa Agung Muda Pidana Umum, Abdul Hakim Ritonga, sekarang Wakil Jaksa Agung) minggu ini, terus balik ke sini, terus action,” jawab Anggodo.
“RI-I (Presiden) belum,” ujar Wisnu.
“Udah-udah. Aku masih mencocokkan tanggal,” jawab Anggodo lagi.
Selanjutnya percakapan terjadi lagi antara mereka pada 29 Juli 2009. Kali ini yang dibahas adalah sikap Edi Sumarsono yang tidak mau mengakui bahwa ia mengetahui adanya perintah dari Antasari Azhar untuk memberi suap kepada Chandra Hamzah.
“Terus gimana Pak? Mengenai Edi gimana, Pak,” tanyanya.
“Edi udah tak omongken Irwan apa. Ini bukan sono yang salah. Kita-kita ini yang jadi salah,” kata Wisnu.
“Iya, padahal ia saksi kunci Chandra. Maksud saya Pak, dia kenalnya dari Bapak dan Pak Wisnu, nggak apa-apa kan Pak,” kata Anggodo.
“Nggak apa-apa, kalau dari Wisnu nggak apa-apalah,” jawab Wisnu.
“Kalau kita ngikutin, kan berarti saya ngaku Irwan kan. Cuma kalau dianutupin dia yang perintah. Perintahnya Antasari suruh ngaku ke Chandra (Chandra Hamzah) itu nggak ngaku. Terus siapa yang ngaku,” ujar Anggodo.
“ Ya, you sama Ari,” kata Wisnu.
“Nggak bisa dong Pak. Wong nggak ada konteksnya dengan Chandra,” balas Anggodo.
“Nggak, saya dengar dari Edi,” kata Wisnu lagi.
“Iya dari Edi, emang perintahnya dia Pak. Lha Edi-nya nggak maungaku, gitu Pak, Dia (Edi) nggak kenal Chandra, saya ndak nyuruh ngasihin duit. Gimana bos?” tanyanya.
Lalu Wisnu menjawab, ”Ya nggak apa-apa.”
Selanjutnya pada 30 Juli Anggodo kembali menghubungi Wisnu.
“Pak tadi jadi ketemu,” tanya Anggodo.
“Udah, akhirnya Kosasih (pengacara) yang tahu persis teknis di sana. Suruh dikompromikan di sana. Kosasih juga sudah ketemu Pak Susno. Dia juga ketemu Pak Susno lagi dengan si Edi. Yang penting kalau dia tidak mengaku susah kita. Yang saya penting, dia menyatakan waktu itu supaya membayar Chandra atas perintah Antasari,” jawabnya.
“Nah itu. Wong waktu di malam si itu dipeluk anu tak nanya, kok situ bisa ngomong. Si Ari dipeluk karena teriak-teriak, dipeluk sama Chandra itu kejadian,” kata Anggodo.
“Bohong, nggak ada kejadian, kamuflase saja,” terang Wisnu.
