Saeb Erakat tak dapat menahan kesal mendengar pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton.
Pasalnya, dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Minggu (1/11) di Tel Aviv, Hillary Clinton cenderung mendukung posisi Israel dengan mengatakan, bahwa isu pemukiman Yahudi adalah sesuatu yang unprecedented atau belum pernah terjadi sebelumnya. Sebelum berbicara di Tel Aviv, Sabtu pekan lalu Hillary Clinton bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
“Apa yang ditawarkan Israel bukan unprecedented. Yang dapat disebut unprecedented adalah penghentian pembangunan pemukiman secara komprehensif oleh Israel, dan penghentian kebijakan Israel menduduki Jerusalem Timur,” kata ketua tim negosiasi Palestina itu. Dia juga meragukan kemampuan Hillary memimpin pembicaraan damai kedua negara.
“Tanpa penghentian pembangunan pemukiman tidak akan ada negara Palestina yang akan bernegosiasi dan tidak akan ada solusi dua negara yang akan dibicarakan,” demikian Saeb Erakat seperti dikutip CNN.
