Tak kurang dari 50 murid langsung Dr. Azahari masih berkeliaran di banyak titik di Indonesia.
Mereka menjadi motor utama kelompok teroris setelah Noordin M. Top tewas dalam bentrokan dengan Densus-88 Anti Teror di Solo, Jawa Tengah, menjelang akhir Ramadhan yang lalu. Hampir empat tahun sebelumnya, November 2005, Dr. Azahari tewas dalam bentrokan di Batu, Malang, Jawa Timur.
“Murid Azahari masih banyak yang berkeliaran. Upik Lawanga (perakit bom JW Marriott dan Ritz Carlton) adalah salah satu murid langsung Azahari. Jumlahnya masih banyak karena belum diumumkan kepada publik. Di samping itu masih ada nama yang disembunyikan kelompoknya dan tidak disebutkan di BAP,” jelas pengamat terorisme Wawan H. Purwanto dalam pembicaraan dengan Rakyat Merdeka Online, Rabu siang (23/9).
“Adapun yang tereliminasi, entah terbunuh atau ditangkap, sebanyak 491 orang,” sambungnya.
Wawan juga mengatakan bahwa semua murid Azahari yang masih berkeliaran memiliki kemampuan yang relatif sama dalam hal pembuatan dan perakitan bom. “Bagaimanapun mereka itu satu guru dan satu ilmu. Tapi aplikasi di lapangan kembali pada ketekunan dan art masing-masing,” demikian Wawan.
Teguh Santosa 