Operasi Cipta Kondisi yang digelar Mabes Polri ditentang Habib Rizieq Shihab.
Menurut Ketua Front Pembela Islam (FPI) itu, operasi yang mulai dilakukan Jumat (21/8) atau sehari sebelum bulan Ramadhan 1428 H, justru merupakan bentuk teror dan intimidasi yang melecehkan dakwah.
“Itu (Operasi Cipta Kondisi) adalah gaya Orba yang melanggar HAM dan Konstitusi terkait dengan kebebasan menjalankan ibadah. Ingat, dakwah adalah bagian dari ibadah yang dilindungi UUD 1945,” ujar Habib Rizieq malam ini (Jumat, 21/8). Menurut dia, polisi menyimpan maksud lain di balik operasi itu.
Jumat siang, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Rajiman Tarigan mengatakan bahwa operasi yang digelar hingga H+7 Lebaran itu bertujuan untuk memberikan rasa aman dan ketenangan bagi masyarakat Jakarta selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
Menurut Rajiman, Polda Metro Jaya mengerahkan 1.392 polisi untuk mendukung operasi itu. Target utama dari operasi ini, masih katanya, adalah segala kegiatan yang mengganggu ibadah puasa, termasuk kebut-kebutan di jalan dan aksi main petasan. Di Jakarta, operasi digelar di sejumlah tempat keramaian, seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Senen, Pasar Rumput, Pasar Kramat Jati, Perempatan Grogol, juga Cengkareng, Stasiun Jatinegara, kawasan Cawang dan UKI.
