Poling Teror RMOL Bikin Bingung Bopingals

Dalam komentarnya mengenai poling yang digelar Rakyat Merdeka Online, Bopingals bertanya: mengapa “pihak yang kalah pilpres” menjadi salah satu pilihan jawaban untuk pertanyaan siapa yang berada di balik bom Mega Kuningan.

Bopingals adalah nickname yang digunakan salah seorang pembaca RMOL. Menurutnya, menyertakan “pihak yang kalah dalam pilpres” sebagai pilihan jawaban dalam poling ini merupakan kesalahan dan tuduhan tanpa dasar.

“Mengapa juga tidak memasukan pemenang pilpres (sebagai salah satu pilihan jawaban)… Pemenang pilpres juga bisa melakukan (pengeboman) karena tidak mau diusik dengan kemenangannya, maka harus dibuat sedemikian rupa sehingga perhatian teralihkan,” tulis Bopingals dalam kolom komentar berita yang berjudul “Muladi Yakin Ical Kalahkan Paloh“.

“Maaf, poling tersebut tidak mendidik dan membawa orang untuk melakukan dosa dengan diajak untuk menuduh yang belum tentu benar,” tulisanya lagi.

“Saya kira hal ini juga perlu dipertimbangkan bahwa orang yang berkuasa mungkin lebih kejam karena lulus juga dengan predikat cumlade + sehingga strategi kontra yang sering dipakai untuk menyelesaikan gerakan anti sudah terbukti dilakukan yaitu mengkambinghitamkan pihak lain yang justru tidak melakukan pelanggaran.”

Redaksi RMOL memahami kebingungan Bopingals ini. Seperti Bopingals, banyak anggota masyarakat kita yang juga bingung. Pertama, bingung mengapa aksi pengeboman bisa kembali terjadi di depan mata kita (baca: mengapa aparat kecolongan). Dan kedua, bingung mengapa Presiden SBY bereaksi keras, sekaligus melebar kemana-mana dan melemparkan tuduhan ke kelompok lain yang menurutnya tidak puas pada proses dan hasil Pilpres 2009.

Redaksi RMOL perlu menjelaskan bahwa poling ini digelar setelah Presiden SBY menyampaikan pernyataannya di Istana Negara, Jumat siang, enam jam setelah bom meledak di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton.

Pernyataan SBY itu, menurut sementara pengamat dan pemerhati, membuat bingung, bukan hanya karena mengaburkan berbagai temuan di lokasi yang memperlihatkan kesamaan modus dan bahan bom, juga karena menuduh pihak lain berdasarkan informasi yang baru diterimanya sebelum memberikan pernyataan.

Redaksi RMOL sengaja memasukkan “pihak yang kalah pilpres” sebagai salah satu pilihan jawaban dalam poling untuk melihat sejauh mana pernyataan yang berisi tuduhan yang disampaikan Presiden SBY itu mempengaruhi opini pembaca.

Perlu kami sampaikan, bahwa beberapa saat setelah poling di-update hampir semua responden yang secara sukarela memberikan suara percaya dengan tuduhan SBY. Perlawanan dari pemilih “Noordin M. Top” baru tampak setelah Jumat petang Kapolri Jenderal Bambang HD memberikan penjelasan mengenai modus dan bahan bom. Disebutkan bahwa ini adalah aksi bom bunuh diri.

Adapun mengenai pilihan jawaban “intelijen asing” kami masukkan karena beberapa politisi kita juga menyebutnya sebagai pihak yang mungkin sekali berada di balik aksi bom ini.

Jadi singkatnya, pilihan-pilihan jawaban yang kami berikan diambil dari “kemungkinan pelaku” yang disampaikan tokoh-tokoh kita berdasarkan analisa mereka dan “fakta-fakta” yang mereka temukan.

Semoga ini menjelaskan. Terimakasih.

Leave a comment