Koordinator Gerakan Nasional Pilpres Dua Putaran, Sukardi Rinakit membeberkan dua jurus yang diharap akan efektih untuk menggagalkan keinginan kubu SBY-Boediono menang dalam satu putaran.
Kedua jurus itu dibeberkan Sukardi Rinakit kepada Rakyat Merdeka Online usai mengikuti pengukuhan Prof. Dr. Bahtiar Effendy sebagai Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, di kampus UIN, Ciputat, Tangerang Selatan, siang tadi (Sabtu, 27/6).
Jurus pertama, sebut pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicated (SSS) itu berkaitan dengan perolehan suara di tingkat nasional, yakni lebih dari 50 persen. Dia menyarankan agar tim Mega-Prabowo dan JK-Wiranto membagi tugas. Mega-Prabowo sarankan mengambil sebanyak mungkin suara kaum nasionalis, sementara JK-Wiranto disarankan menangguk dukungan sebanyak mungkin dari kubu Islam. Bila jurus ini berhasil, maka SBY akan gagal memperoleh 50 persen lebih suara secara nasional.
Jurus kedua berkaitan dengan perolehan suara di tingkat provinsi. Kubu Mega dan kubu JK harus bekerja keras merebut dukungan sebesar mungkin di 17 provinsi sehingga kubu SBY tidak bisa memperoleh dukungan minimal 20 persen. Agar tidak overlapping, ada baiknya Mega fokus memperkuat dukungan untuk dirinya di provinsi yang dikuasai PDIP, dan begitu juga dengan JK, fokus untuk memerkuat dukungannya di provinsi yang dikuasai Golkar. Dia juga mengatakan agar jurus pertama dan jurus kedua dilakukan secara simultan.
