Sabotase yang dilakukan pihak tak dikenal terhadap gerakan “Pilpres Satu Putaran Saja” yang digagasnya, membuat pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA gusar.
Juga dimuat di Rakyat Merdeka Online.
Denny tak mau dianggap bermain dua kaki. Maka, kepada Rakyat Merdeka Online Denny JA pun menegaskan dirinya bekerja untuk duet SBY-Boediono yang bernomor punggung dua. Bukan untuk duet Megawati-Prabowo Subianto yang bernomor satu.
Siang ini (Senin, 22/6) Denny yang juga memimpin Lembaga Studi Demokrasi (LSD) melaporkan kasus pembuatan spanduk bertema “Pilpres Satu Putaran Saja” yang diperuntukkan bagi pasangan Mega-Prabowo. Spanduk yang ditemukan di beberapa titik di Jakarta, antara lain di Tebet, menggunakan foto Denny JA. Berbeda dengan poster dan spanduk resmi yang dikeluarkan LSD untuk kemenangan SBY-Boediono, pada spanduk sabotase itu justru disebutkan bahwa Denny JA mengajak rakyat mendukung pilpres satu putaran untuk kemenangan Mega.
Beberapa waktu lalu Denny JA memang sempat mendampingi Mega. Namun belakangan, menyusul beberapa kejadian dengan tim Mega yang tak dapat disebutkan satu persatu, Denny JA memilih hengkang. Lalu, Denny JA mengkampanyekan “Pilpres Satu Putaran Saja” untuk kemenangan SBY yang mendapatkan dukungan begitu besar. Menurut Denny JA, pilpres satu putaran membuat politik di tanah air lebih stabil disamping menghemat anggaran negara sebesar Rp 4 triliun.
