
SETELAH dua tahun “mondok” di University of Hawaii at Manoa (UHM) akhir Mei lalu Teguh Santosa kembali ke tanah air.
Dikutip dari RMonline.
Jurnalis yang juga pendiri Rakyat Merdeka Online (RMOL) tersebut sukses menggondol masters degree di jurusan Political Science Department UHM dengan konsentrasi pada disiplin Comparative Politics dan Futures Studies. Dua dosen yang membimbing laki-laki kelahiran Medan itu adalah Dr. Ehito Kimura untuk Studi Perbandingan Politik dan Prof. Jim Dator untuk Studi Masa Depan. Selain dua studi tersebut Teguh juga mengikuti perkuliahan Hubungan Internasional, Studi Asia Tenggara, Politik Jepang, Politik Indigenous, dan Studi Resolusi Konflik Internasional.
Tugas akhir Teguh adalah kertas kerja berjudul The Vanishing Wall: The Future of Indonesia and the Debate between the Nationalistic-Secular and Islamic State. Dia juga kerap diundang untuk mempresentasikan pokok-pokok pikirannya mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia pada beberapa seminar dan diskusi. Dia juga menyoroti konflik yang berkembang antara dunia Barat dan dunia Islam yang terjadi pasca peristiwa 9/11. Teguh juga menuliskan kertas kerja mengenai konflik berkepanjangan di Sub Sahara Afrika antara pemerintah Maroko dengan kelompok pejuang Sahara. Hal lain yang sempat ditelitinya secara serius adalah kemampuan Partai Komunis Jepang mempertahankan eksistensi mereka hingga hari ini.
Selain mengikuti perkuliahan di UHM, Teguh juga menjadi student affiliate East West Center (EWC), sebuah lembaga think thank yang didirikan Kongres AS tahun 1960 silam untuk mempererat hubungan AS dengan kawasan Pasifik dan Asia. Bulan Maret lalu Teguh dipercaya sebagai salah seorang anggota tim pemantau pemilihan umum di Federasi Mikronesia, sebuah negara kepulauan kecil di Samudera Pasifik.
Selama masa studi di Hawaii Teguh tetap mengerjakan hobinya: melaporkan dan menuliskan berita baik untuk Harian Rakyat Merdeka maupun untuk Rakyat Merdeka Online. Teguh yang memiliki pengalaman luas dalam meliput berbagai kejadian di luar negeri cukup produktif menuliskan laporan selama masa pemilihan presiden AS tahun 2008 silam.
Dia juga berkesempatan menjalin hubungan baik dengan Maya Soetoro-Ng, adik Presiden AS Barack Hussein Obama. Adalah Maya yang memberikan kepercayaan kepada Teguh untuk membantu penerbitan disertasi ibu mereka, Stanley Ann Dunham, ke dalam bahasa Indonesia. Teguh juga diminta memberikan kata pengantar untuk buku yang telah diterbitkan penerbit Mizan bulan November 2008 tersebut.
Teguh juga merupakan satu dari sedikit wartawan Indonesia yang meliput kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke Washington DC awal Februari 2009. Itu adalah kunjungan resmi pertama yang dilakukan pejabat Indonesia ke Amerika setelah Presiden Barack Hussein Obama dilantik belasan hari sebelumnya. Dalam kunjungan itu JK diterima Wapres AS Joe Biden.
Teguh juga aktif dalam organisasi mahasiswa Indonesia di Hawaii. Di tahun pertama masa studinya di Hawaii, dia dipercaya mahasiswa Indonesia menjadi ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di AS (Permias) cabang Hawaii. Karena di Hawaii pemerintah Indonesia tidak memiliki kantor perwakilan, maka Permias Hawaii juga berperan sebagai jembatan yang menghubungkan masyarakat Indonesia di Hawaii dan perwakilan pemerintah baik KBRI di Washington DC maupun KJRI di Los Angeles. Teguh pun aktif dalam kegiatan pertukaran kebudayaan. Dia terlibat aktif dalam kelompok tari Saman dan pernah manggung di Punahou, salah satu sekolah terkenal di Hawaii tempat Obama pernah menuntut ilmu.
Hawaii, menurut Teguh, adalah tempat yang tepat bagi para pecinta keberagaman.
“Di Hawaii, kita bisa menemukan orang yang berasal dari belahan paling timur, barat, utara dan selatan bumi. Dari orang yang warna kulitnya paling gelap sampai yang warna kulitnya paling terang. Hawaii memberikan kesempatan kepada kita untuk mengenal lebih dekat keberagaman masyarakat dunia,” ujarnya.
Lebih jauh Teguh mengatakan, Hawaii tidak sekadar Waikiki dan bikini. Bila tidak ada aral melintang tahun depan Teguh akan kembali ke Hawaii untuk melanjutkan pendidikan doktoral di kampus yang sama.
