Franky Sahilatua Ciptakan Lagu “Presiden Sontoloyo”

PENYANYI balada Franky Sahilatua menulis lagu tentang Presiden SBY.

Ia tiba belakangan di ruang Bima, Hotel Bumi Karsa, Bidakara, tempat Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli menggelar jumpa pers (Sabtu, 1/7).

Begitu duduk di bangku depan, tepat di samping kanan Jurubicara KBI Adhie Massardie, Franky meminta izin untuk mendendangkan lagu barunya itu.

Kata Franky, lagu ini diciptakannya khusus untuk mengenang mahasiswa Universitas Nasional (Unas) Maftuh Fauzi yang tewas akibat kekerasan polisi.

Karena itu, lagu tersebut diberi judul “Ode untuk Maftuh”.

Maftuh mati karena melawan presiden sontoloyo/Kami semua melawan presiden sontoloyo/Kami rakyat Indonesia hidup semakin susah/Kami semua melawan presiden sontoloyo,” dendang Franky.

Sebelum nyanyi, Franky menyempatkan diri mengeluarkan gitar kesayangan miliknya yang dibawa dari Bekasi.

“Pemerintah kita seperti gitar ini, harus sering-sering disetem,” selorohnya.

Wartawan yang mendengarkan lagu itu bertanya kepada Franky.

“Bisa dibajak nggak lagunya?”

“Lagu ini khusus untuk rakyat. Jadi siapa pun bebas menikmati. Silakan disalin, dikopi sebanyak-banyaknya. Intel juga boleh merekam lagu ini,” jawab Franky.

Jurubicara Komite Bangkit Indonesia (KBI) Adhie Massardi yang berada di samping kiri Franky ikut menambahi.

“Jangankan dibajak, dibikin ring back tone di HP juga boleh.”

Menjawab pertanyaan mengapa dirinya menggunakan kata “sontoloyo”, dan bukankah kata itu seakan telah menjadi “milik” Kepala BIN Syamsir Siregar, Franky dengan enteng menjawab.

“Nanti saya minta izin tertulis, deh. Tadinya saya gunakan kata ‘busuk’. Tapi setelah terinspirasi Syamsir, saya pakai ‘sontoloyo’ saja,” beber Franky Sahilatua yang mengaku tak takut diintili intel ini.

18 Replies to “Franky Sahilatua Ciptakan Lagu “Presiden Sontoloyo””

  1. Justru sebaliknya, Syamsir Regar yang bakal merasa berhutang budi karena dipromosikan. Siapa tahu karena lagunya Franky, bos lembaga intel itu dipinang oleh parpol untuk calon wapres hehehe….

  2. Saya justru prihatin kalo semua hanya bisa saling menyalahkan dan memaki orang lain 😦

    Mau di bawa negara ini, moral anak cucu kita nanti jika sedari dini sudah banyak dijejali dengan cacian dan makian .

  3. Saya prihatin melihat sarkasme seperti ini. Kita boleh beda pendapat dengan presiden sekarang, tapi rasanya beliau nggak sontoloyo. Lagian pengidap narkoba yang kebetulan meninggal kok mau dijadikan martir. Franky, saya dulu penggemar anda, selamat tinggal, saya kira dulu Franky itu pribadi yang halus dan santun seperti lagu-lagu Franky and Jane. Ternyata anda telah berubah. Buat Rizal Ramli, saya bekas murid anda di Skalb, tapi maaf sekarang saya tidak setuju dengan sikap anda.

  4. terus kobarkan perlawanan yang revolusioner melawan pemerintahan yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat kecil, jangan takut pada kekuasaan yang korup dan anti rakyat, biarpun hanya dengan lagu, lagu itu akan menjadi semangat revolusi yang damai.

  5. hidup franky kami dari anak – anak sma islam secang magelang mendukung revolusi damai, hidup indonesia

  6. untuk bang franky kapan mau ke magelang bernyannyi dengan kami untuk melantunkan lagu – lagu kebangkitan muda indonesia, hidup uplis dan sayat

  7. salam buat anak – anak smais cinema sma islam secang magelang, sebagai generasi muda kita harus mulai mempersiapkan diri untuk melakukan gerakan revolusi damai melalui intelektualitas dan gerakan moral yang membunuh budaya korup dengan hati dan nurani, hidup indonesia, mari pemuda negeri bangkit melawan kakek – kakek penjajah negeri

  8. sudahkah Qta merDeka Kawan..???

    saatnya Qta sebagai generasi muda mulai memberikan kontribusi nyata nutuk bangsa ini dengan lagu pun bisa memberikan oerubahan untuk kemajuan negeri ini. merdeka…..!!!

  9. ya kan seniman juga butuh nafkah.
    kalo udah gak dilaku lagi di panggung-panggung kesenian yang sesuangguhnya, mau gimana lagi?
    boleh dong menjual diri ke politikus. atau malah sekalian jadi politukus kutu loncat. misalnya dulu ke megawaty, sekarang ke rizal ramly…
    loyalitas memang bukan pada ideologi kok. tapi perut.

  10. smasih, sampai hari ini statmennya Presiden sontoloyo…… apa yang bisa kita rubah sampai saat, rakyat hanya menyaksikan manuver2 elit, termasuk anda…… kenapa tidak ada yang legowo……sadar tidak mayoritas rakyat lapar… trmsk saya ikut dosa

Leave a comment