SIANG ini (Kamis, 26/6), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Komite Bangkit Indonesia (KBI) perang pernyataan.
Di Istana Negara Kepala BIN Syamsir Siregar melemparkan tudingan mengenai kemungkinan keterlibatan KBI di balik demonstrasi hari Selasa lalu (24/6). Aksi itu digelar bersamaan dengan voting yang berlangsung di ruang rapat paripurna DPR untuk menentukan penggunakan hak angket dalam menyelidiki kenaikan harga BBM.
Sementara di kantor KBI, di Jalan Tebet Barat Dalam VIII/20, Jurubicara KBI Ibrahim G. Zakir membantah semua tudingan yang disampaikan Syamsir Siregar.
KBI yang dideklarasikan bukan November 2007 lalu mendadak jadi sorotan setelah kemarin Syamsir menyebut inisial ‘FY’ sebagai dalang dan penunggang demonstrasi mendukung hak angket BBM.
Belakangan berkembang informasi bahwa ‘FY’ yang dimaksud Syamsir adalah Sekretaris Jenderal KBI Ferry J. Juliantono. Sampai hari ini, Ferry yang juga Ketua Pimpinan Pusat Dewan Tani Indonesia sampai hari ini masih berada di China untuk menghadiri sebuah pertemuan internasional. Belum diketahui kapan Ferry akan tiba di tanah air.
Sementara itu, tadi pagi Manajer Kantor KBI, Samsul Teungku Ibrahim, mengatakan bahwa seorang wanita yang mengaku dari Mabes Polri menghubungi kantor mereka. Wanita yang tak menyebutkan nama serta satuannya itu mengatakan mereka akan mendatangi kantor KBI.
Tidak dijelaskan untuk keperluan apa. Diperkirakan kunjungan itu berkaitan dengan sinyalemen yang disampaikan Syamsir Siregar mengenai ‘FY’ dan KBI.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum satu pun polisi, entah dari unsur mana, yang memperlihatkan batang hidung.
“Beberapa hari lalu juga ada telepon dari orang yang mengaku polisi,” kata Samsul.
Jurubicara KBI Ibrahim G Zakir bersama aktivis KBI Abdurrachim dan Samsul masih setia menunggu kehadiran polisi.
Seperti Ibrahim Cs, wartawan dari berbagai media juga masih setia menunggu kehadiran polisi. Sebagian dari mereka duduk di ruang tengah setelah mewawancarai Bram. Beberapa wartawan televisi merekam suasana di dalam kantor KBI, termasuk merekam foto Rizal Ramli dan Ferry J. Juliantono yang tergantung di dinding. Sementara yang lainnya menonton rekaman video dokumenter kegiatan KBI di sejumlah daerah.
Beberapa saat sebelum berita ini di-upload, Adhie M. Massardi, yang juga jurubicara KBI, tiba di kantor KBI.
