SETELAH Sutiyoso dan Wiranto, Kivlan Zein menjadi pensiunan jenderal ketiga yang mendeklarasikan ikut dalam Pilpres 2009.
Deklarasi Kivlan Zein dilakukan di Gedung Stovia, Jalan Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (5/6).
Untuk memuluskan tekadnya itu, kepada myRMnews Kivlan mengaku telah mendekati dan berkomunikasi intensif dengan sejumlah partai politik papan atas.
Sebut saja Partai Demokrat yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kivlan sesumbar telah mendekati orang yang paling menentukan di partai itu.
Bagaimana dengan Partai Golkar?
Dia mengaku tidak melakukan manuver khusus di partai yang kini dipimpin Jusuf Kalla itu. Pasalnya, jelas Kivlan, dirinya sampai sekarang masih merupakan anggota Partai Golkar.
“Sampai sekarang saya masih kader Golkar. Jadi Golkar saya anggap sebagai teman sendiri,” tutur purnawiran jenderal kelahiran Langsa, Aceh 12 April 1946.
Kivlan pun mengaku telah menjalin komunikasi incognito dengan dengan PDI Perjuangan. Pendekatan ke partai banteng itu dilakukan sejak Pilpres 2004 lalu, ketika ia mendampingi Mega dalam beberapa kampanye.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga dibidik Kivlan. Namun, bekas Kepala Staf Kostrad ini menolak menyebutkan PKB mana yang dia sasar, PKB versi Gus Dur atau PKB versi Muhaimin.
Mengenai alasan mengapa ia menggelar deklarasi di Gedung Stovia, Kivlan menyatakan tempat tersebut amat bersejarah. Gagasan membebaskan Indonesia dari cengkeraman penjajah lahir dari Gedung Stovia, kata dia mengingatkan.
Teguh Santosa 
Pastinya SAya sangat mendukung Keputusan bpk Kivlan zein…
setidaknya kami menaruh harapan besar terhadap visi bapak,kami butuh Figur pemimpin yang memiliki integritas tinggi setidaknya indonesia mengalami perubahan secara progress di segala aspek kehidupan…
mengapa saya berkata demikian,karena saya sangat sedih melihat keadaan republik kita saat ini, negeri kita seakan tidak mempunyai tujuan….
Korupsi dimana-mana,semakin pesat KPK semakin Pesat juga para KORUPTOR bangsa kita…
setidaknya jika Bapak ingin benar – benar mencalonkan diri sebagai pemimpin bangsa kita,saya sangat mengharapkan adanya kinerja yang baik dan reliable….
Pak kiv,jadikan bangsa ini bangsa yang bermanfaat,bangsa yang mempunyai tujuan,dan bangsa yang lepas dari segala caci – maki dunia..
Pak, masak ora isin,
Jeneng apik-apik diganti wagu…
Kalau panjenengan namung nuruti wangsit, kula kinten panjenengan dereng pantes dados Presiden Indonesia.
Amergi, rakyat Indonesia mboten butuh wangsit, namun hasil lan pencapaian.
Matur Suwun.
Nyuwunsewu mas kivlan
panjenengan sampun bubur merah bubur putih ndereng…?
Menurut hemat saya tokoh senior di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang sudah ternama seperti mas kivlan tidak semestinya mengatakan bahwa Indonesia butuh Presiden karna berdasarkan WANGSIT. Jadi lebih baik mas kivlan menjadi warga negara yang baik sehubungan dengan sudah non aktifnya mas kivlan di TNI. Alangkah indahnya kalau mas kivlan bersinergi dengan tokoh-tokoh di indonesia yang lainnya untuk berkiprah membangun bangsa Indonesia yang saat ini sedang carut marut dilanda Krisis yang berkepanjangan.
Sekali lagi mas kivlan harap dipikir kembali…
eling ya mas…
Matur Suwun.
Saya masih menunggu manusia yang tidak mendeklarasikan diri namun diangkat menjadi pemimpin dan diakui kepemimpinannya untuk memimpin mereka.
Contoh :
1. Nabi/Rasul Muhammad saw
2. Khalifah Abu Bakar
3. Khalifah Umar
4. Khafah Usman
5. Khalifah Ali
6. Khalifah Hasan
7. Khalifah Husein
8. Khalifah Umar bin Abdul Aziz
9. Khalifah Shalahuddin Al Ayubi
10. Presiden Soekarno
11. ?
Assalamualaikum Pak Kivlan Zein, mohon disempatkan telepon saya di 0816286460′
Terima kasih,
Wassalam,
Jeffery Wisaka dan Darmo Hartono (SOLO)