DI arena Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Makassar, Megawati Soekarnoputri, sang ketua umum partai itu, masih dianggap sebagai presiden.
Adalah Ketua DPD PDIP Sulawesi Selatan, HZB Palaguna, yang pertama menyapa Mega dengan sebutan presiden kelima Republik Indonesia saat memberikan “sekapur sirih” dalam pembukaan Rakernas di ball room Hotel Clarion, Makassar, Selasa siang (27/5).
Sebutan presiden kelima ini disambut pekik peserta Rakernas yang terdiri dari pengurus cabang dan daerah, juga DPP, badan dan sayap partai berlambang moncong putih itu.
Dalam sambutannya itu Palaguna menguraikan “tanda-tanda alam” yang menurut dia pada akhirnya berujung pada keunggulan PDIP dan Megawati dalam percaturan politik nasional.
Bila putih adalah lambang suci dan bersih, maka merah adalah lambang keberanian, ketegasan, dan penuh disiplin. Bila padi adalah lambang kemakmuran, maka banteng adalah lambang kepemimpinan dan pengayoman.
Bila Bung Karno, putra sang fajar, adalah lambang kegigihan dan kemerdekaan, maka Megawati adalah pelambang ketulusan dan keteguhan.
Bila di barat matahari menenggelamkan diri masuk ke peraduan, maka di timur matahari akan terbit bercahaya, membiaskan sinarnya.
“Ini adalah tonggak sejarah kembalinya seorang pemimpin yang akan membangun bangsa membawa kesejahteraan bagi kita semua. Dialah Hj. Megawati Soekarnoputri,” puji Palaguna setinggi langit.
Tak mau ketinggalan, Ketua Panitia Rakernas, Tjahjo Kumolo, saat menyampaikan laporannya pun menyebut Mega sebagai presiden kelima Republik Indonesia.
“Yang terhormat dan kita banggakan, presiden kelima Republik Indonesia, ketua umum DPP PDI Perjuangan, calon tunggal presiden 2009 dari PDI Perjuangan,” sebut ketua Fraksi PDIP di DPR itu menyebut embel-embel Mega satu persatu.
Tokoh berikutnya yang menyebut Mega sebagai presiden kelima Republik Indonesia adalah Gubernur Sulawesi Selatan Yahrul Yasin Limpo yang walaupun merupakan tokoh Golkar Sulsel namun dalam pemilihan kepala daerah yang lalu didukung oleh PDIP.
Syahrul mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan Mega dan PDIP sehingga dia terpilih sebagai gubernur Sulsel.
Sementara itu, hari ini (Rabu, 28/5) Megawati akan mengunjungi pendukung PDIP di Tana Toraja, Gowa dan Palopo, untuk menyempurnakan manufernya “mengobok-obok” kandang Partai Golkar. Adapun Rakernas III PDIP akan ditutup secara resmi Rabu malam.
Sekjen Pramono Anung akan menyampaikan manifesto politik PDIP dan hasil Rakernas, baik berupa mekanisme penjaringan dan penyaringan calon anggota legislatif, juga strategi nasional pemenangan pemilu dan pilpres.
