Hillary Hampir Kalah, Bill Clinton Gertak Sambal

PARTAI Demokrat akan kalah dalam pemilihan presiden bulan November nanti bila yang dicalonkan adalah Barack Hussein Obama, bukan Hillary Rodham Clinton.

Begitu gertak sambal mantan presiden Bill Clinton, yang juga suami Senator New York Hillary Clinton. Bill Clinton yang tampak semakin gerah melihat tanda-tanda kekalahan sang istri semakin nyata di depan mata menuding sementara kalangan tengah menekan dan mempermainkan delegasi dan superdelagasi yang akan menentukan calon presiden dari Partai Demokrat di arena konvensi bulan Juni nanti.

Namun Bill Clinton tidak memperjelas pihak mana yang ditudingnya.

Merujuk pada hasil pemilihan pendahuluan di 47 negara bagian, langkah Obama, Senator Illinois kelahiran Hawaii, memenangkan nominasi dari Partai Demokrat semakin terbuka lebar.

“Tidak dapat dipercaya. Sungguh sesuatu yang mengkhawatirkan melihat bagaimana mereka menekan dan mempermainkan superdelagasi,” kata Bill Clinton di South Dakota hari Senin waktu setempat seperti dikutip ABC News.

Bill Clinton yang pernah berkuasa di Gedung Putih selama dua periode antara 1992 hingga 2000 juga mengeluhkan perlakuan yang didapat istrinya. Kata Bill Clinton, Hillary tak mendapatkan penghargaan yang pantas, yang seharusnya ia dapatkan sebagai kandidat presiden.

“Dia (Hillary) menang dalam pemilihan umum, dan dia (Obama) tidak, menurut semua bukti yang ada. Saya tidak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya, bagaimana seorang kandidat diperlakukan dengan tidak hormat,” kata Bill Clinton lagi.

Media massa, tuding Bill Clinton, juga ikut memperlakukan istrinya dengan tidak adil sejak primary election di Iowa.

Hillary dan Obama akan kembali bertemu dalam primary election di South Dakota hari Selasa waktu Amerika (27/5) atau Rabu waktu Indonesia (28/5). Bila tren pemilihan tidak berubah, Obama dipastikan akan melaju sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.

Sejauh ini Obama memimpin perolehan suara delegasi. Anak Barack Hussein Obama Senior dan Stanley Ann Dunham ini mengantongi 1.974 delegasi, termasuk 314 superdelegas; meninggalkan Hillary yang mengantongi 1.780 delegasi termasuk 280 superdelegasi.

Leave a comment