Apakah Obama Murtad?

LANGKAH Barack Obama menuju Gedung Putih semakin terbuka lebar. Tanda-tanda kekalahan saingan terkuatnya saat ini, Senator New York, mantan the first lady Hillary Rodham Clinton sudah semakin nyata.

Sejumlah tokoh kunci Partai Demokrat yang tergabung dalam superdelagasi, yang sebelumnya mendukung Hillary, nyata-nyata berbalik badan mendukung Obama.

Setelah menyingkirkan Hillary, batu sandungan terakhir yang harus disingkirkan Obama adalah jago dari Partai Republik, John McCain, pahlawan perang, simbol patriotisme Amerika Serikat yang pernah mendekam di kamp konsentrasi Vietcong.

Babak final pemilihan presiden Amerika akan dilangsungkan bulan November mendatang. Dan presiden terpilih akan dilantik di bulan Januari 2009.

Banyak pihak berharap, andai menang dalam pilpres, Obama mampu mendinginkan suasana di panggung politik global yang sejak serangan teroris 11 September 2001 menjadi begitu panas: menghadapkan dunia Barat dengan dunia Islam sebagai dua “peradaban” yang bertolak belakang, mengikuti teori Samuel P. Huntington.

Kerumitan di panggung politik global beberapa tahun terakhir diperparah oleh keputusan Presiden George W Bush menyerang Irak untuk, awalnya, menemukan senjata pemusnah massal, lalu menggulingkan Saddam Hussein dan meng-install demokrasi ala Amerika Serikat di negeri seribu satu malam itu.

Berkali-kali Obama dalam kampanyenya mengatakan bahwa perang Irak tidak sah, dan salah sasaran, serta dibangun di atas premis-premis sembarangan. Perang Irak, katanya suatu kali, “gives democracy a bad name.”

Obama berjanji, bila menang dalam pemilihan presiden pekerjaan pertama yang akan dilakukannya adalah menghentikan perang Irak dan menarik pasukan Amerika Serikat dari negara itu.

Tetapi, bukan berarti Obama akan menghentikan perang sama sekali. Setelah menarik mundur pasukan Amerika dari Irak, ia akan memindahkannya ke medang perang yang tepat (right battlefield), yakni Afghanistan dan Pakistan, untuk menghabisi jaringan teroris Al Qaeda dan Osama bin Laden.

Di saat bersamaan, Obama berjanji akan membangun kerjasama yang baik dengan negara lain (baca: negara dengan mayoritas penduduk Muslim), dan meminta komitmen negara-negara itu (seperti Iran) untuk menghentikan dukungan mereka terhadap jaringan teroris.

Bila kasusnya Iran, maka negara akan diminta untuk menghentikan dukungannya terhadap Hizbullah.

Dengan jalan pikiran seperti itu, bagaimana kira-kira bentuk hubungan Amerika di bawah Obama dengan negara-negara dengan penduduk Muslim, khususnya di kawasan Timur Tengah? Apakah akan sama saja, atau (sedikit) lebih baik?

Wallahu alam. Tunggu saja tanggal mainnya.

Di luar itu, Edward N. Luttwak, seorang peneliti di Center for Strategic and International Studies dalam opininya di New York Times edisi 12 Mei 2008 menyampaikannya kekhawatirannya mengenai hubungan Amerika Serikat dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim bila Obama menjadi presiden Amerika.

Menurut Luttwak dalam tulisannya yang berjudul President Apostate?, di bawah Obama, Amerika bisa jadi akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Sebabnya, karena Obama adalah seorang apostate, seseorang yang melarikan diri dari keyakinan Islam, seseorang yang memilih jalan murtad.

Karena ayahnya, Barack Hussein Obama Senior adalah seorang Islam, maka Obama Junior juga terlahir sebagai orang Islam. Terlepas bahwa menurut Obama Junior kelak kemudian hari Obama Senior menanggalkan keislamannya.

Dalam perjalanan hidupnya, ada suatu masa dimana Obama akhirnya memilih menjadi Kristen. Ia pun telah menuliskan jalannya menuju kekristenan itu dengan amat meyakinkan, tulis Luttwak.

Tetapi, di sisi lain, dan ini yang akan (semakin) mengganggu hubungan Amerika dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim atau negara-negara yang menggunakan hukum Islam, perpindahan agama itu di mata Islam adalah sebuah kejahatan. Ia sama dengan pemberontakan dan disloyal terhadap nilai-nilai Islam, kata Luttwak.

“Bahkan, (dalam Islam) ini adalah kejahatan yang paling parah, lebih buruk dari membunuh (karena keluarga korban pembunuhan masih mungkin mengampuni pembunuh),” tulis si pengarang buku Strategy: The Logic of War and Peace.

Masih menurut perkiraan Luttwak, kenyataan ini akan membawa komplikasi yang rumit dalam perencanaan pengamanan bila Obama mengunjungi salah satu negara Islam.

Apa yang diindikasikan Luttwak lewat tulisannya? Apakah Obama memang murtad? Bagaimana pemimpin atau tokoh di negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim menanggapi urusan pribadi Obama dan Islam?

17 Replies to “Apakah Obama Murtad?”

  1. Ya, dia adalah orng yg menanggalkan kbenaran, demi politik dan kekuasaan, dia memang mngkn sedkt lbih baik dri pndulunya trhdp dnia timr, tpi amerika ttp amerika… Dan murtd ttp mrtad…

  2. Amerika adalah israel besar, dan israel adalah amerika kecil. siapapun pemimpinnya, tetap saja sama.

  3. kelihatannya dunia makin sempit dengan adanya orang-orang berpikiran sempit macam anda-anda ini. Yang menyangkutpautkan segalanya dengan agama Islam.

    tidaklah fair jika menganggap jika orang tidak lagi memeluk agama Islam itu di sebut murtad. Murtad adalah untuk orang-orang yang tidak menjalankan ajaran agamanya. Agama apapun itu.

    kalau anda meng klaim obama itu seorang murtad….bagaimana dengan anda. Apakah kita telah melakukan ajaran Islam kita dengan baik? Anda menghujat orang orang saja itu sudah salah. Periksalah diri kita terlebih dahulu. Bagaimana dengan saudara-saudara kita macam amrozi yang melakukan pemboman. Dia seorang Muslim yang baik? Anda mendukung dia?

    saya bukan pendukung obama atau lawan politiknya.I do not care.
    mari kita pisahkan antara agama dengan hal lainnya. tidak akan nyambung dari sudut manapun. Agama adalah inner soul. Tak bisa dipaksa atau dikatakan agama kita yang terbaik. Semua agama sama baiknya..tergantung bagaimana manusia menjalankannya.
    Karena Nabi pun tak pernah mengatakan itu.

    Berpikir jernihlah.

  4. Agama yang kelahirannya ditujukan untuk membimbing manusia ke jalan benar malah di gunakan sebagai sentimen antar umat beragama. Agama menjadi sosok pemecah, pembunuhan dan segala hal negatif lainnya!
    Layakkah agama masih di agungkan?
    Bahkan Tuhan akan membenci agama yang sudah membuat banyak nyawa melayang!

  5. kalo amerika murtad..muslim2 sana termasuk murtad??masjid sana termasuk haram..dan anak2 yang lahir disana adalah murtad??anda buat komputer dan internet versi anda aja..karena anda menggunakan nama negara amerika karena dendam..sama aja anda adalh orang ndak beriman.murtad sebenarnya adalah pikiran dan hati anda.malu kalo anda memakai fasilitas orang2 murtad versi anda.wassalam

  6. gmn kalo kata amerikanya diganti zionis aja, dan obama itu zionis yg berbajukan kristen serta kecerdikanya yg melampaui bush untuk ngancurin islam. kalo g percaya tunggu aj tanggal mainya…

  7. Kenapa Obama ingin menghancukan Hizbullah? Atau mungkin juga Hamas. Apa dia tahu benar untuk apa Hizbullah atau Hamas didirikan? Makanya Mr.Obama, kalau mau bertindak mikir pake otak. Jangan cuma bisa ngekor pendapat orang lain. Piss.

  8. Mr. Obama kalau mau bertindak sebaiknya anda mikir dengan baik, jangan cuma mengekor pikiran sampah zonis.

  9. Mind this. This is what those innocent (and rightest) USAs planning and thinking. They will make Indonesia pay for Obama.
    Because he had lived in Indonesia, so he must be a moslem. In their scheme, he is a moslem in disguise
    in the mission to destroy and convert USAs from inside (remember 9/11 and Bali bombs, Obama is the next step/wave).
    So whatever bad things that happen and will happen with America, (trust me there are and will be so many)
    the cunning Indonesian moslem must pay and responsible for that. With what? Of course with Indonesian cheap
    natural resources. What else? Because the prosts here (in Indonesia) eventhough they’re also cheap, are not pretty/enough,
    and therefore will not be enough to pay for Obama sins. USA…USA..USA…, …long live USA!!!
    But for most common Indonesians, it seems he will stil be a hero, their (hidden/secret) weapon in USA.
    This is really happen at least in their wetest dreams, and their corrupt and slick leaders’ pockets.

  10. Saya pikir, seseorang memilih agamanya sendiri adalah hak. Kalo Obama merasa cocok dengan agama kristen atau islam biarkan saja. Yang penting sekarang kan udah jadi presiden Amrik tinggal pelantikannya aja. Sebagai seorang presiden negara adikuasa tentu saja tingkat pengamanannya pasti super ketat. Dan saya pikir, banyak negara2 yang mayoritas peduduknya muslim akan mengambil keuntungan dari posisi Obama sekarang. Dalm diplomasi internasional yang menjadi titik berat kan G to G bukan R to R. So kalo Obama berkunjung ke negara2 islam pasti akan dilindungi secara ketat juga oleh aparat negara islam. Kalo gak terjadi gitu, ngapain presiden negara adikuasa berkunjung ke negara islam? kan merugikan negara sendiri dalam diplomasi internasional (bilateral, multilateral, regional and so on)

  11. tanya saja obama langsung,, apakh islam/ krestin.. apkh muslim/murtad. & apkh pro islam/ kontra islam???? beres kan>>??>??> jgn hanya mengira2

  12. Apakah obama Islam.? Wong dia islam juga belum jelas,pake bilang dia murtad.pernakah dia berkata bahwa dirinya seorang muslim.

  13. Betul bapak2,, gk usah jauh2, disini ada kok orang islam, ngaku islam dan gak murtad ,ada yg ngaku ulama, tp hobinya njelek2in islam, sifatnya oportunis, manusia model kyk gini di indon udh bnyk, misinya ngancurin islam apalagi si obama ,, beware dah

Comments are closed.