ELIOT Spitzer akhirnya bersedia untuk mundur dari kursi Gubernur New York setelah ketahuan gemar bermain gila dengan pelacur.
Pengunduran diri itu akan berlaku efektif hari Senin mendatang.
“Saya sangat menyesal, tidak dapat memenuhi apa yang diharapkan pada diri saya. Saya berusaha, di luar politik, untuk mengabdi pada kebaikan umum,” katanya dalam jumpa pers singkat yang digelar hari Rabu siang waktu New York (12/3) atau Kamis dinihari waktu Indonesia.
Silda Spitzer, istri Spitzer, yang juga ikut dalam jumpa pers itu menambahkan, “Kemenangan terbesar manusia bukanlah karena tidak pernah jatuh, tetapi karena berhasil bangkit setelah jatuh.”
Silda jelas kecewa mengetahui suaminya bermain gila dengan pelacur dan menghabiskan banyak untuk hobi itu. Tetapi, dia harus kuat dan tabah. Bagaimanapun, penting baginya untuk mempertahankan keutuhan keluarga.
Nasib Silda mengingatkan orang pada Hillary Clinton yang tengah mncalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat dari kubu Partai Demokrat.
Ketika ditanya mengenai kasus ini, Hillary tak mau berkomentar banyak. Dia berharap keluarga Spitzer dapat menyelesaikan masalah ini sebaik mungkin.
Spitzer adalah pelanggan tetap sebuah klub esek-esek bertaraf internasional, Emperor Club. Di klub itu dia terdaftar sebagai pelanggan bernama sandi Client-9. Club ini beroperasi di Amerika dan Eropa, khususnya Prancis. Penyelidik federal memperoleh keterangan di bawah sumpah yang mengatakan bahwa Spitzer beberapa waktu lalu bermain gila dengan pelacur di sebuah hotel di Washington.
Informasi yang berkembang menyebutkan saat ini pengacara Spitzer sedang bernegosiasi dengan Kejaksaan Amerika Serikat, meminta agar kasus klien mereka tidak diusut secara hiukum.
Namun di New York, Jaksa Michael Garcia mengatakan pihaknya sama sekali tidak punya hubungan dengan keputusan Spitzer mengundurkan diri.
Informasi yang diperoleh pihak penyidik menyebutkan, si Client-9 ini menghabiskan setidaknya 15 ribu dolar untuk beberapa kali pertemuan dengan pelacur dari Emperor Club. Dia mulai aktif bergabung di klub itu sejak delapan bulan lalu, dan menggunakan pelayanan Emperor Club setidaknya delapan kali.
Seperti diberitakan CNN, kasus ini terbongkar setelah penyelidik money-laundering FBI mengolah sebuah laporan mengenai transfer uang dalam jumlah yang mencurigakan yang disampaikan Internal Revenue Service (IRS).
