SETIDAKNYA delapan orang tewas dalam sebuah serangan yang terjadi di yeshiva atau seminari Merkaz Harav, di sebelah barat Jerusalem, Kamis malam (6/3) atau Jumat dini hari waktu Indonesia.
Seminari yang terletak di kawasan pemukiman Kiryat Moshe itu adalah salah satu yeshiva Yahudi Orthodox terbesar di Israel.
Perwira polisi Israel, Aharon Franko, seperti dikutip CNN mengatakan, “Seorang teroris masuk sambil membawa sebuah kotak. Dia mengambil senjata (dari dalam kotak itu), dan mulai melepaskan tembakan membabi-buta.”
Sementara jurubicara Polisi Israel, Mickey Rosenfeld, mengatakan tembakan membabi-buta diarahkan ke sekelompok mahasiswa yang sedang belajar.
“Sejumlah mahasiwa tewas,” katanya.
Penyerangan ini akan memperparah ketegangan yang sedang terjadi antara Israel dan Pelestina. Sepanjang sepekan terakhir, pasukan Israel memblokade jalur Gaza dan memborbardir pemukiman Palestina, juga secara membabi buta.
Lebih dari 125 rakyat Palestina tewas, sebagian dari mereka adalah anak-anak, orang tua, dan wanita.
Pihak Israel bersikeras akan terus menyerang Gaza sampai kelompok Hamas musnah.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam sebuah pernyataan tertulis mengecam penyerangan yang dilakukan di seminari Yahudi itu.
“Otoritas Palestina mengecam serangan apapun yang diarahkan kepada rakyat sipil yang tak bersalah,” katanya.
Menurut CNN dari sisi jumlah korban, baik luka maupun tewas, ini adalah serangan terburuk yang terjadi di wilayah Israel sejak serangan bulan April tahun lalu di sebuah restoran di Tel Aviv.
Dalam serangan bom bunuh diri itu, sembilan orang dinyatakan tewas.
Serangan di Jerusalem termasuk jarang terjadi. Bulan Agustus tahun lalu, di Kota Tua, seorang warga Palestina dilaporkan merampas senjata seorang tentara Israel dan melepaskan tembakan.
Sebelumnya, Mei 2007, empat anggota pasukan keamanan Israel terluka saat dua orang Palestina melepaskan tembakan ke arah mereka. Dalam dua kejadian ini, ketiga penyerang tewas.
