JELAS Barack Obama tak mau tinggal diam dihardik Hillary Clinton. Obama menerima tantangan Hillary untuk kembali berdebat terbuka menjelang pemilihan di Ohio dan Texas.
Pemilihan di dua negara bagian yang direncanakan tanggal 4 Maret nanti digambarkan sebagai partai hidup mati bagi keduanya.
Hillary Clinton mengatakan bahwa Obama telah membuat imej yang salah tentang sikapnya terhadap NAFTA (North Atlantic Free Trading Agreement) dalam selebaran yang dicetak oleh kubu Obama. Dalam selebaran itu, Hillary digambarkan sebagai orang yang mendukung NAFTA di masa pemerintahan suaminya, Bill Clinton.
Tetapi menurut Obama, kemarahan Hillary itu hanya sekadar taktik untuk mendapatkan simpati publik.
Seperti dikutip CNN, Obama mengatakan bahwa pihaknya telah berkali-kali meneliti isi selebaran yang dipersoalkan Hillary itu. Dan sejauh ini ia tetap pada pendapatnya bahwa sama sekali tidak ada yang salah.
Obama malah mengatakan, selama ini dirinyalah yang selalu diserang oleh Clinton.
“Kami selalu diserang dalam kampanye Clinton, kecuali ketika kami masih tertinggal 20 poin. Dan itu (serangan terhadap Obama dari kubu Clinton) benar terjadi di Iowa, juga South Carolina. Juga terjadi di Wisconsin, dan kembali terjadi saat ini,” kata Obama.
Dia menyebut taktik yang digunakan oleh Clinton ini sebagai cara-cara yang tak bermartabat.
Menjawab tantangan Hillary Clinton, Obama mengatakan dirinya bersedia berdebat dengan Hillary Clinton.
Sejauh ini kedua kandidat dari kubu Partai Demokrat itu telah dijadwalkan bertemu di Cleveland, Ohio.
Sementara jurubicara Obama, Bill Burton, mengatakan tim kampanye Obama menunggu kesempatan untuk berdebat mengenai tuduhan yang disampaikan Hillary ini, hari Selasa mendatang.
“Adalah sebuah fakta yang tak dapat dibantah, bahwa Clinton merupakan pendukung NAFTA, dan perjanjian dagang dengan China sampai kampanye ini digelar,” kata Bill.
