Jessica Masih Mencintai Sang Pembantai

MALAM sebelum peristiwa Valentine Berdarah di Northern Illinois Unoversity (NIU), Steven P. Kazmierczak berkali-kali menelepon Jessica Baty, kekasihnya.


Dalam wawancara dengan CNN Jessica yang untuk pertama kalinya berbicara setelah pembantaian yang menewaskan enam mahasiswa itu, termasuk Kazmierczak sang pembantai, mengatakan masih mengingat jelas bagaimana pembicaraan dia dan Kazmierczak malam itu.

“Dia menelopon saya tengah malam dan meminta agar saya tidak melupakan dia. Lalu dia berkata, selamat tinggal, Jessica,” cerita Jessica yang sudah dua tahun berpacaran dengan Kazmierczak.

Jessica masih terguncang dan kaget dengan semua kejadian ini. Beberapa kali dia sesenggukan dan menangis tersedu-sedu di tengah wawancara. Dia juga mengatakan bahwa dirinya masih mencintai Kazmierczak.

Jessica bertemu Kazmierczak ketika mereka masih mengikuti pendidikan S-1 di NIU. Pertemuan itu terjadi tanpa sengaja di halaman kampus, kenangnya.

Seperti teman dan dosen yang mengenal Kazmierczak, Jessica juga mengatakan bahwa Kazmierczak adalah mahasiwa yang punya prestasi. Dia orang yang senang bekerja keras untuk mencapai sesuatu, selalu tampil di muka kelas, dan tertarik pada isu keadilan dan kriminalitas. Kazmierczak juga punya rencana melanjutkan pendidikan ke fakultas hukum.

“Dia tidak pernah bolos. Dia selalu berada di depan,” ujar Jessica lagi.

Polisi menyita beberapa barang Jessica dan Kazmierczak, termasuk buku karya Friedrich Nietzsche’s The Antichrist dan the “Encyclopedia of Serial Killers.

“Aku merasa dia bukan orang gila. Dan aku masih mencintainya,” demikian Jessica.

Leave a comment