Resmi Memilih Menjadi Penasihat Presiden SBY
Rachmawati Soekarnoputri memilih bergabung dengan Presiden SBY sebagai anggota Dewan Penasihat Presiden. Dan sebagai konsekuensi dari pilihan itu, putri Bung Karno ini akan lengser dan melepas kursi ketua umum Partai Pelopor.
Bulan Maret yang akan datang Partai Pelopor akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk membahas pengunduran diri Rachma. Kemungkinan besar, setelah tak lagi duduk di kursi ketua umum, Rachma yang dikenal kerap bersikap kritis dan anti pada kekuatan neo-kolonialisme dan neo-liberalisme ini akan duduk di Dewan Pertimbangan Partai Pelopor.
Bagi Rachma berjuang bisa dimana saja. Bisa di jalanan, di partai politik, di lembaga pendidikan, juga di Istana Negara sebagai penasihat presiden.
“Menurut Bung Karno, sebagai seorang negarawan kita harus berani meninggalkan kepentingan partisan. Dan itu yang saya lakukan sekarang. Soal meninggalkan kursi ketua umum, saya kira itu adalah konsekuensi yang diwajibkan UU. Dan sebagai warga negara yang baik, saya menaati kewajiban UU itu,” kata Rachma kemarin petang.
Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara ini juga mengatakan bahwa dirinya optimis masa depan Partai Pelopor akan cerah walau dirinya tak lagi memimpin. “Saya tak membayangkan dan mengharapkan hal-hal jelek yang terjadi. Saya berharap partai ini akan jadi besar. Saya yakin dengan kemampuan kawan-kawan di partai. Partai adalah alat perjuangan. Tidak akan ada perubahan visi dan misi,” kata Rachma.
Bagaimana kalau kebijakan pemerintah berbeda dari visi dan misi Partai Pelopor, apakah Rachma akan berani kritis mengingatkan pemerintah?
Menjawab pertanyaan ini, Rachma mengatakan dalam Dewan Penasihat Presiden ada mekanisme standar untuk menyampaikan nasihat. “Sebagai penasihat saya akan memberikan masukan dan pertimbangan. Kalau presiden tidak melaksanakan, ya itu sudah jadi konsekuensi (penasihat untuk diterima atau ditolak nasihatnya),” kata dia lagi.
Dia juga mengatakan belum menerima kabar dari Istana Negara kapan sembilan anggota Dewan Penasihat itu akan dilantik. Yang jelas, sebut adik Megawati Soekarnoputri itu, sudah ada empat nama yang pasti diangkat sebagai penasihat presiden. Selain dirinya adalah Dr. Sjahrir, Ali Alatas dan TB Silalahi.
“Menurut aturan, setelah tiga bulan diundangkan, Dewan Penasihat harus sudah dilantik,” demikian Rachma. GUH
