SEHARUSNYA elit politik dan pemimpin bangsa, termasuk Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, mendukung seluruh upaya perbaikan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Staf Khusus Presiden bidang Otonomi Heru Lelono menyesalkan pernyataan Mega yang menyebut pemerintahan SBY hanya mampu “menebar pesona” dan bermain wacana tanpa realisasi. Kata dia pernyataan itu sangat gegabah. Dia mengingatkan bahwa SBY adalah orang yang lama berada di kabinet mulai dari era Abdurrahman Wahid hingga Megawati.
“Sebenarnya SBY mengerti persis bagaimana gaya dan kapasitas Mega sebagai pemimpin pemerintahan,” kata Heru.
Sebagai orang yang lama ber-mitra kerja dengan Mega, lanjut Heru, SBY sangat mengenal kualitas dan kapasitas Mega. Termasuk perjalanan politik Mega sampai akhirnya menduduki kursi RI-1.
“Megawati tidak perlu bertindak macam-macam. SBY sudah tahu sepak terjangnya,” kata Heru lagi. Dia juga meminta agar Mega realistis dan menerima kenyataan bahwa kekuasaan kini berada di tangan SBY.
“Dari pernyataannya dapat dikatakan bahwa Megawati belum bisa legowo dengan hasil Pemilu 2004 lalu,” paparnya.
Heru juga menyayangkan sikap dan prilaku bekas wakil presiden di era Orde Baru, Try Sutrisno. Tokoh sepuh seperti Try, kata Heru, harusnya memberi contoh kepada masyarakat. Kalau mau memberi masukan kepada pemerintah, sampaikanlah dengan proporsional dan santun.
“Membangun Indonesia saat ini seperti membangun Aceh pasca tsunami. Setelah kehancuran berbagai bidang sejak sekitar 1997, membangun Indonesia tak semudah membalikkan telapak tangan,” katanya. GUH
