Rabu, 27 Desember 2006, 16:56:07 WIB
Laporan: Fatahillah
Jakarta, Rakyat Merdeka. Kepemimpinan sipil masih menjadi dambaan warga Jakarta pada pemilihan gubernur DKI pada 2007 mendatang.
Demikian hasil survei yang dilakukan Jaringan Pemuda dan Mahasiswa untuk Demokrasi (JPMD) menjelang pilgub tahun depan yang dipaparkan dalam acara roundtable discussion di Mario’s Place, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu siang (27/12).
Sebagai pembicara dalam diskusi itu adalah Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated (SSS) Sukardi Rinakit, Direktur Eksekutif Indo Barometer Moh Qodari, Ketua Lembaga Anti-korupsi UGM Deni Indrayana, Kriminolog UI Eerlangga Masdiana serta Pemimpin Redaksi Situs Berita Rakyat Merdeka Teguh Santosa.
Seperti dalam pilkada di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) beberapa waktu lalu, JPMD juga menemukan nuansa bahwa tingkat ketidakpercayaan publik terhadap partai politik semakin tinggi. Terbukti hanya 2,71 persen responden yang masih berminat dengan parpol.
Selain itu, survei yang dilakukan Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Untuk Demokrasi (JPMD) yang digelar mulai tanggal 8 sampai 22 Desember 2006, kalangan birokrat sipil mendapat pilihan 37,62 persen. Sisanya diinginkan berasal dari polisi 17,46 persen, pengusaha 14,88 persen serta kalangan artis 8,66 persen.
Hasil survei tersebut menurut Ketua JPMD Rico Marbun, diambil dari 742 responden yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Selain latar belakang faktor yang mempengaruhi dalam memilih kandidat gubernur dan wakil gubernur juga menjadi obyek survei JPMD. Hasilnya 79,54 persen menilai dari kualitas kepemimpinan, kesamaan agama 23,71 persen, kesamaan pemikiran 15,31 persen, dan lainnya terbagi dari sisi kesamaan suku serta popularitas kandidat. Yang mengejutkan, responden memilih karena kesamaan partai hanya 2,71 persen.
”Ini hal yang mengejutkan, penilaian warga Jakarta terhadap pemimpinnya tidak lagi berdasarkan partai. Realitas ini tentunya karena semakin majunya pemikiran masyarakat tentang demokrasi,” jelas Rico.
Sementara itu, Ketua Metropolitan Cabin for Wacth and Empowerment Amir Hamzah mengatakan, masyarakat ibukota masih menghendaki adanya kepemimpinan yang tegas dalam menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi. Figur yang tegas tersebut juga bisa muncul dari kalangan sipil.
Apalagi belakangan ini, menurut Amir, telah muncul sosok figur calon gubernur yang mempunyai komitmen untuk memberantas praktik korupsi ditubuh birokrasi bila terpilih sebagai orang nomor satu di Jakarta. Figur tersebut tidak lain adalah Fauzi Bowo yang kini menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.
“Jakarta punya harapan dengan figur ini. Selain berwawasan luas tentang perkotaan, Fauzi juga terkenal sebagai pejabat daerah yang bersih dari penyalahgunaan dan penyelewengan kekuasaan,” tandas Amir Hamzah.
