Kembangkan Islam Substantif

Bagaimana wajah Islam dewasa ini? Seperti apa ajaran Islam ideal yang mesti diamalkan penganutnya agar dapat meraih kemajuan sains dan teknologi? Dan bagaimana nasib Islam di masa mendatang? Bersama beberapa wartawan lain, At-Tanwir berhasil mewawancarai mantan PM Malaysia Dr Mahathir Mohamad, usai memberikan ceramah ilmiahnya pada konferensi ‘Tajdid Islam’, di Sepang, Malaysia, pekan lalu. Petikannya:

Bagaimana Anda melihat dunia Islam dewasa ini?

Memprihatinkan. Saya pribadi, dalam hati, sangat menyayangkan nasib dunia Islam sekarang ini. Satu sama lainnya saling bermusuhan. Lihatlah Irak, Afghanistan, Palestina, Iran, dan lainnya. Dunia Islam berpecah-pecah, dan sulit bersatu. Padahal tantangan sekarang dan di masa hadapan sangatlah berat.

Apa penyebabnya?

Banyak masalah. Utamanya, saya contohkan, pengaruh atau warisan ajaran Islam yang diterima masih mengandung ajaran yang emosional, menimbulkan friksi-friksi, dan lain sebagainya. Dulu Islam yang dibawa Nabi Muhammad itu satu, tidak ada kelompok-kelompok apalah namanya. Sekarang puluhan kelompok, aliran ajaran, dan masing-masing mengklaim atas kebenarannya. Ada Khawarij, Ahlussunnah wal Jamaah, Muktazilah, Druz, Wahabiyyah, dan banyak lagi lainnya hingga ada yang menghalalkan darah saudara sendiri. Bahkan ada umat Islam, dengan alirannya sendiri, mengharamkan teknologi. Ini sangat memprihatinkan. Banyak umat Islam mengamalkan Al-Quran salah tafsir. Mereka hanya mengamalkan permukaannya (simbol), sementara isinya jauh sekali. Padahal yang harus kita kembangkan adalah substansi Islam itu. Kita tidak mungkin maju kalau keadaan kita terus seperti ini.

Lantas, apa yang harus dilakukan umat Islam?

Kembali kepada Al-Quran dan Hadis, itu inti. Amalkan Islam secara benar, sesuai dasar pasti dalam Al-Quran dan Hadis. Al-Quran mengajarkan kemajuan dan mendorongnya agar terus digapai. Sains dan teknologi jelas terpapar di kedua sumber itu. Dulu Rasulullah berperang dengan senjata tombak dan berkuda. Tentu itu pada masanya. Di masa kini Islam harus diaktualisasikan, diperbarui terus agar sesuai dengan zaman. Islam tak hanya untuk 1.500 tahun lalu, tapi untuk semua zaman, kapanpun dunia ini ada. Kalau kita alergi dengan teknologi, kepada siapa kita mendapatnya? Tidak mungkin Barat memberikan senjatanya kepada kita, karena mereka tahu senjata itu akan dipakai untuk melawan mereka. Kita harus ciptakan senjata sendiri, nuklir, dan itu tak kalah wajibnya dengan shalat. Jadi, kembali kepada Quran dan Sunnah, itu Islam yang fundamental.

Harapan Anda?

Kemajuan tak mungkin diberi orang lain. Kemajuan harus kita cipta. Umat Islam di Malaysia, Indonesia, dan alam Melayu lainnya harus dapat mendorong kebangkitan itu. Harap diingat, musuh dan tantangan kita di masa hadapan semakin besar. Maka itu, kita harus menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapinya. Nah, acara semacam ini positif, dan saya mengapresiasi konferensi ini.

Leave a comment