Banyak pakar dan ilmuwan menilai, Islam di alam Melayu memiliki ciri khas dan watak yang toleran. Selain itu, juga memiliki tingkat produktifitas dan kreatifitas yang tinggi. Berikut wawancara At-Tanwir dengan intelektual yang juga Ketua Dewan Direktur CMM, KH Dr Tarmizi Taher:
Bagaimana Anda melihat perkembangan Islam di dunia Melayu?
Cukup bagus. Perkembangannya dari waktu ke waktu menunjukkan produktifitas dan potensi yang terus membaik. Karena itulah, potensi yang besar ini diharapkan dapat memberi warna tersendiri bagi perkembangan yang lebih luas di dunia Melayu atau Asia Tenggara.
Apa Islam di kawasan ini dapat diandalkan menjadi pelopor kebangkitan Islam?
Bisa saja. Banyak faktor yang dapat menjelaskan hal itu. Pertama, dari segi kuantitas, jumlah Islam di dunia Melayu sangat besar, lebih dari 200 juta. Indonesia dan Malaysia menjadi tumpuan itu, karena berpenduduk cukup besar. Jumlah itu melebihi jumlah penduduk di dunia Arab. Kedua, watak tasamuh (moderat) Muslim Melayu juga menjadi modal bagi interaksi dan kebangkitan itu sendiri. Beda dengan Islam di Arab, tipikalnya emosional, dan budayanya sarat dengan kekerasan. Ketiga, penguasan dan kualitas SDM kita jauh lebih baik. Kita lihat kemajuan sains dan teknologi di kawasan ini jauh meninggalkan dunia Arab. Kita sudah bisa membuat pesat dan teknologi lain, Arab masih sebatas konsumen. Karena itu, banyak tokoh agama Barat dan dunia Arab yang memberi perhatian khusus terhadap Islam di dunia Melayu.
Apakah konferensi tajdid Islam ini juga dalam rangka kebangkitan Islam yang Anda maksud?
Tentu saja. Kita akan terus melakukan kerja-kerja positif, seperti menyelenggarakan pertemuan para tokoh Islam dunia Melayu, selain berbagai seminar, untuk merumuskan lebih detil dan merancang action plain kedepan, bagaimana praksis kebangkitan yang kita harapkan. Karena, sebagai umat mayoritas, umat Islam di kawasan ini harus berkualitas, maju, dan selanjutnya memimpin alam Melayu, bahkan dunia internasional secara keseluruhan.
Sebenarnya, Islam seperti apa yang dapat diharapkan membawa gerbong kebangkitan Islam?
Wajah Islam moderat, itu kuncinya. Tampilkan ajaran Al-Quran yang menyatakan bahwa kita dijadikan sebagai umat washatan (umat tengah), yakni umat yang senantiasa mengambil jalan tengah dalam setiap sikap dan amalan agamanya. Islam yang bakal menjadi ujung tombak dunia adalah Islam yang ramah, bukan Islam yang marah.
