Beringin yang Menjadi Abadi

Pohon ini, dalam bahasa lokal disebut Huangjiao atau Huangge, konon telah berusia lebih dari seribu tahun.

Ia biasa ditemukan di daratan Asia, dari Pakistan, India, terus hingga Thailand, Vietnam, Semenanjung Malaya, kepulauan Indonesia, sampai utara Australia.

Umumnya pohon ini tumbuh besar dan mengagumkan, indah dengan akar dari cabang yang terjulur menyentuh tanah. Karakteristik yang unik memungkinkannya menyebar dan menutupi area yang luas dan menjadikannya fitur yang menonjol di banyak lanskap tropis. Kata teman saya.

Pohon ini juga penting dalam berbagai budaya dan agama. Ia melambangkan kebijaksanaan, kekuatan, dan umur panjang. Saya rasa.

Continue reading “Beringin yang Menjadi Abadi”

Sedang Viral

Di banyak negara, sungai memainkan peranan penting. Di masa silam, ia menjadi tempat tumbuh dan berkembang peradaban. Di masa kini ia dimanfaatkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Continue reading “Sedang Viral”

Merayakan Deng Xiaoping

Republik Rakyat China sedang memperingati salah seorang tokoh penting yang berperan besar pada pembangunan negara itu: Deng Xiaoping.

Continue reading “Merayakan Deng Xiaoping”

Saksi Terbaik

Setelah Boeing 737-800 yang dioperasikan Shandong Airlines SC2154 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng mendarat mulus di Bandara Internasional Xiamen, saya buru-buru ke imigrasi dan mengambil bagasi.

Continue reading “Saksi Terbaik”

Berterima Kasih pada Partai Demokrat, Teguh Santosa Bubarkan Timses untuk Pilkada Sumut

Setelah sempat mewarnai bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Utara, mantan Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK) Teguh Santosa membubarkan tim suksesnya.

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ini juga mengucapkan terima kasih kepada Partai Demokrat yang menugaskan dirinya menjadi bakal calon gubernur Sumut mendampingi Bobby Nasution.

Dikutip dari sini.

Pembubaran timses dilakukan Teguh dalam kunjungan ke Medan hari Selasa (13/8). Dalam kesempatan itu, Teguh bertemu dengan sejumlah kordinator lapangan timses yang membantunya di Kopikuni, Medan.

Continue reading “Berterima Kasih pada Partai Demokrat, Teguh Santosa Bubarkan Timses untuk Pilkada Sumut”

Jilbab Paskibraka

15 Agustus 1992 bersama teman-teman saya dikukuhkan sebagai anggota Paskibraka Sumatera Utara oleh Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar.

Hari ini kaget luar biasa mendengar Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dengan enteng mengisyaratkan penggunaan jilbab atau hijab bagi anggota Pasikbraka putri beragama Islam bertentangan dengan semangat menjaga keberagaman. Dan pelarangannya untuk melindungi kebihnnekaan.

Continue reading “Jilbab Paskibraka”

Katedral Havana

Saya sedang di Medan. Membuka album dari beberapa perjalanan yang lalu, dan melihat foto yang diambil di Havana, Kuba, April 2023.

Gedung di belakang saya adalah Katedral Havana. Juga dikenal sebagai Catedral de Santo Cristóbal. Lokasinya di persimpangan Jalan Santo Ignacio dan Jalan Empredado di Havana Tua, Kuba.

Saya belum menemukan catatan resmi. Tapi kelihatannya nama katedral ini diambil dari nama Cristopher Columbus, penjelalah terkenal yang didunia Barat dicatat sebagai penemu Amerika.

Columbus lahir di Genoa, kini bagian dari Italia, tahun 1451. Dalam bahasa di kampung halamannya, nama Columbus ditulis sebagai Cristoforo Colombo. Sementara dalam bahasa Spanyol menjadi Cristóbal Colón.

Continue reading “Katedral Havana”

Menyaksikan Perubahan Wajah Afrika, dari Hopeless Continent Menjadi Hopeful Continent

Kunjungan delegasi wartawan Indonesia ke Kerajaan Maroko diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pers Indonesia mengenai beragam aspek pembangunan yang sedang terjadi di Maroko dan di benua Afrika umumnya.

Harapan ini disampaikan Presiden Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Maroko (PPIM) Teguh Santosa setelah delegasi yang terdiri dari tujuh wartawa itu tiba di tanah air, Selasa malam (22/7).

“Saya berharap kunjungan barusan memberikan gambaran yang lebih luas mengenai berbagai upaya yang dilakukan Kerajaan Maroko untuk tidak hanya membangun Maroko, tetapi juga menjadi inspirasi dan motor pembangunan di benua Afrika. Maroko juga memberikan sumbangan yang tidak kecil pada kebutuhan energi ramah lingkungan bagi Eropa,” ujar Teguh Santosa yang juga Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Continue reading “Menyaksikan Perubahan Wajah Afrika, dari Hopeless Continent Menjadi Hopeful Continent”

Teguh Santosa Raih Gelar Doktor di Program Studi Hubungan Internasional

Laporan  Kusman Rusmana, Humas FISIP Unpad

[pps.fisip.unpad.ac.id, 06/07/2024] Bandung – Sabtu, 06 Juli 2024 (10.00), Program Doktor Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, kembali melaksanakan sidang Promosi Doktor via Zoom us (daring). Pada kesempatan ini Teguh Santosa, yang merupakan mahasiswa Doktoral Program Studi Hubungan Internasional resmi menyandang gelar Doktor di Universitas Padjadjaran, setelah menyelesaikan sidang promosi.

Continue reading “Teguh Santosa Raih Gelar Doktor di Program Studi Hubungan Internasional”

Ketua Umum JMSI Raih Gelar Doktor HI di Unpad

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, berhasil meraih gelar doktor bidang hubungan internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Gelar akademik itu diperoleh mantan Wakil Presiden Confederation of ASEAN Journalist (CAJ) ini usai mempertahankan disertasi pada ujian promosi doktor di Gedung Pasca Sarjana FISIP Unpad di Bandung, Sabtu (6/7/2024).

Continue reading “Ketua Umum JMSI Raih Gelar Doktor HI di Unpad”

Empat Bayangan Rembulan di Gangneung dan Penyusupan Kapal Selam Korea Utara

INI Gangneung, kota di pesisir timur Provinsi Gangwon, Korea Selatan. Motonya: Pine City (Kota Pinus). Tidak sedikit ulasan yang menyebut Gangneung seluas 1.000 kilometer per segi dengan 211 ribu penduduk ini adalah tempat yang tepat untuk menikmati sisi tradisi dan alami berbalut modernitas ala Korea.

Ia diapit Pegunungan Taebaek yang memanjang dari utara ke selatan di sisi timur Semenanjung Korea dan pantai-pantai Laut Timur yang indah. Areal pertanian dan perkebunan terhampar rapi seperti juga bangunan-bangunan tinggi di pusat kota.

Selain Pantai Jeongdongjin yang ideal untuk menyaksikan matahari terbit, objek wisata alami lain di Gangneung adalah Danau Gyeongpo yang bersisian dengan Laut Timur. Keduanya hanya dipisahkan taman hijau dan pantai berpasir putih.

Continue reading “Empat Bayangan Rembulan di Gangneung dan Penyusupan Kapal Selam Korea Utara”

Bikin Romantis, Negara Dongeng Republik Naminara di Korea

DRAMA seri Korea, Winter Sonata, yang ditayangkan pertama kali tahun 2002 dianggap sebagai salah satu pelopor kebangkitan hallyu atau “gelombang Korea” yang merambah hingga ke berbagai belahan dunia hingga kini, tidak terkecuali ke Indonesia.

Drama percintaan remaja ini berkisah tentang seorang siswa SMA, Joon-sang yang dibintangi Bae Yong-joon, yang walaupun pintar namun pemalu dan introvert. Dia mengikuti ibunya pindah ke Chuncheon di Provinsi Gangwon.

Di sekolah barunya, ia berteman dengan Yoo-jin yang dibintangi Choi Ji-woo, dan keduanya saling jatuh cinta. Sebagaimana  drama percintaan, hubungan kedua remaja ini tidak berlangsung mulus. Apalagi setelah Joon-sang mengalami kecelakaan dan mengalami amnesia sehingga melupakan apapun dan siapapun sebelum kecelakaan terjadi. Termasuk melupakan Yoo-jin dan kisah mereka di Pulau Nami.

Continue reading “Bikin Romantis, Negara Dongeng Republik Naminara di Korea”

Monumen Besar

Hampir dalam setiap kunjungan ke Korea Utara, saya mendatangi tempat ini: Mansudae Grand Monument.

Seperti namanya monumen ini berdiri di puncak bukit Mansu, Pyongyang.

Tahun 1972 untuk memperingati HUT ke-60 Kim Il Sung, patung perunggu setinggi 22 meter yang menggambarkan Kim Il Sung mengarahkan pandangan dan tangannya ke pusat Pyonyang didirikan atas perintah Kim Jong Il di bukit ini.

Continue reading “Monumen Besar”

Ryugyong Hotel

Ryugyong Hotel di pusat kota Pyongyang. Bangunan berlantai 105 dengan bentuk unik ini mulai dibangun tahun 1987. Pembangunannya dihentikan tahun 1992, setelah kehancuran Uni Soviet yang berdampak pada perekonomian Korea Utara.

Tahun 2003, ketika pertama kali mengunjungi Pyongyang, bangunan Hoyel Ryugyong belum seperti pada foto ini. Struktur bangunan telah berdiri, namun masih jauh dari selesai. Pembangunan dilanjutkan tahun 2008 oleh perusahaan konstruksi Mesir. Kaca kehijauan dan bagian eksterior mulai dipasang.

Continue reading “Ryugyong Hotel”

Karena Intan Mengizinkan

Karena Intansari Fitri mengizinkan, jadilah saya punya banyak cerita tentang Korea Utara.

Bulan April 21 tahun lalu. Saya belum lama kembali dari liputan di Suriah dan Turki menjelang kejatuhan Saddam Hussein di Irak. Dan sedang mempersiapkan pernikahan dengan Intan.

Lokasi pernikahan kami telah ditentukan, di Wisma Antara. Undangan telah dicetak, dan siap didistribusikan.

Continue reading “Karena Intan Mengizinkan”

Kafan

Tigapuluh menit lewat tengah malam, saya tiba di rumah duka, di Pondok Pekayon Indah, Bekasi Selatan. Di ruang keluarga, sang tuan rumah tengah dikafankan. Istri dan anak-anaknya duduk bersimpuh di sisi mayit.

Mas Yudhistira ANM Massardi, sang tuan rumah yang tengah dikafankan itu, meninggal dunia, Selasa, 2 April 2024, pukul 21.12 WIB di RSUD Bekasi. Menurut rencana, akan dimakamkan di TPU Pedurenan Bantar Gebang, Rabu siang, 3 April 2024.

Continue reading “Kafan”

Abadku, Lekra, dan Manikebu

Mein Jahrhundert” yang diinggriskan menjadi “My Century” dan kalau diindonesiakan menjadi “Abadku“. Karya Gunter Grass, sastrawan asal Jerman yang mendapatkan Nobel Sastra tahun 1999. Di tahun itu juga ia menerbitkan novel ini.

Saya lupa bagaimana bisa memiliki foto copy “My Century“. Tapi ia ada di dalam tas saya, saat bersama Surya Aslim, seorang teman baik yang sekarang menetap di Arab Saudi, mengunjungi rumah Pramudya Ananta Toer di Bogor.

Continue reading “Abadku, Lekra, dan Manikebu”

Tenggelamkan Bismarck

Tujuh puluh tujuh tahun sebelum aku lahir di Medan, dia meninggal dunia di Friedrichsruh. Otto von Bismarck politisi hebat dari Prusia, Jerman kini. Jabatan tertingginya adalah Kanselir, dari 1871 sampai 1890.

Di era Perang Dunia Kedua, Adolf Hitler menggunakan namanya untuk sebuah kapal perang raksasa. Yang terbesar di dunia pada masanya. Dikerjakan galangan kapal Blohm & Voss dari tahun 1936 sampai 1939, dan mulai berlayar di bulan Agustus 1940.

Continue reading “Tenggelamkan Bismarck”

Utang Kehormatan

Ini salah satu novel yang tak habis dibaca. Ditulis Tom Clancy tahun 1994, “Debt of Honour” adalah kelanjutan dari “The Sum of All Fears” (1991) yang ada versi filmnya.

Saya membeli buku ini setelah ngobrol di telepon dengan teman lama saat sekolah di Singapura, Sandy Lien, beberapa hari setelah peristiwa 9/11 terjadi.

Sandy bercerita, adegan kelompok teroris menabrakkan pesawat ke menara WTC di Manhattan, New York, seperti adegan di dalam “Debt of Honour” ketika seorang pilot Jepang yang marah menabrakkan pesawatnya ke Capitol Hill di Washington DC, membunuh semua anggota Kongres dan Presiden AS yang sedang menggelar joint session.

Saya beli buku ini saat transit di KLIA, Malaysia, Oktober 2003. Dan saya persembahkan untuk kekasih hati Intansari Fitri.

Terkenang Kalau Tak Untung

“Kalau Tak Untung” karya Selasih, diterbitkan Balai Pustaka tahun 1934. Ditulis Selasih setahun sebelumnya, novel ini berkisah tentang kasih tak sampai antara jaka dan dara, Masrul dan Rasmani.

“Selasih” adalah nama pena Sariamin Ismail tercatat sebagai novelis wanita pertama di Indonesia. Selain “Selasih”, nama pena lain yang sering dia gunakan adalah “Seleguri”. Konon ada kalanya dia menggunakan “Selasih Seleguri”.

Continue reading “Terkenang Kalau Tak Untung”

Februari Lagi!

February word hanging on the ropes

Adalah Kaisar Numa Pompilius yang di tahun 713 Sebelum Masehi menambahkan dua bulan terakhir, Januari dan Februari sebagai bulan ke-11 dan ke-12, dalam sistem penanggalan Romawi.

Bila Januari diambil dari nama salah satu dewa dalam mitologi Romawi, Februari diambil dari nama festival pensucian atau Februa yang biasanya digelar tanggal 15.

Pada 450 SM, sistem penanggalan Romawi diubah lagi. Januari dijadikan bulan pertama, dan Februari mengikutinya sampai kini.

Seperti namanya, bulan ini identik dengan air, salah satu elemen penting dalam ritual pensucian.

Beberapa peristiwa penting dalam catatan sejarah manusia pun terjadi di bulan ini. Pergantian kekuasaan, pencapaian kemanusiaan, perkembangan seni dan teknologi.

Continue reading “Februari Lagi!”

Dua Guru

Kata orang-orang tua di kampung halaman: jika tuan pergi merantau, induk semang cari dahulu.

Selesai kuliah di Bandung tahun 2000, saya tidak kembali ke Medan; memutuskan bertarung di rimba Jakarta. Beberapa teman sudah lebih dahulu ke sana. Saudara ada juga satu dua.

Guru, itu yang saya belum punya.

Pertemuan dgn guru pertama tak lama setelah bekerja menjadi kuli disket. Rachmawati Soekarnoputri (1950-2021) membukakan pintu untuk kesempatan2 lainnya. Bila teman2 kini kerap mengaitkan saya dgn Korea Utara, itu jasa beliau.

Continue reading “Dua Guru”

Mengantar Bang Rizal

19 Oktober 2023, Bang Rizal Ramli mendampingi saya di pemakaman Intan. Hari itu saya tak sempat mengabarkan kepergian Intan padanya. Pikiran ini sungguh kalut.

Continue reading “Mengantar Bang Rizal”

Sepertiku, Bintangnya Leo

Sepertiku, bintangnya Leo.

Simón José Antonio de la Santísima Trinidad de Bolívar Ponte y Palacios Blanco lahir di Caracas, Veneuzuela, pada 25 Juli 1783.

Simon Bolivar dikenang sebagai El Libertador atau Sang Pembebas di Venezuela, Bolivia, Kolombia, Ecuador, Peru, dan Panama.

Keenam negara ini pernah disatukannya di bawah payung Gran Colombia (1819-1831) yang oleh Quincy Adam, Menlu AS saat itu yg kemudian menjadi Presiden AS, sebagai salah satu negara terkuat di muka bumi.

Continue reading “Sepertiku, Bintangnya Leo”

Jose Belo dan RTTL yang Sedang Berbenah

RADIO Televisi Timor Leste (RTTL) sedang berbenah. Sebuah bangunan berlantai tiga sedang dibangun di kantor RTTL di Jalan Caicoli, Dili. Diharapkan pembangunan akan selesai di bulan April 2024 mendatang.

Pembangunan gedung baru dan sistem operasional baru yang digunakan tidak lama lagi diharapkan dapat membuat kualitas siaran RTTL lebih baik, dengan jangkauan yang juga lebih luas.

“Semua studio dan ruang kerja redaksi akan dipindahkan ke gedung baru,” ujar Direktur Utama RTTL Jose Antonio Belo ketika menerima saya di kantornya, Kamis (23/11).

Continue reading “Jose Belo dan RTTL yang Sedang Berbenah”

Niujie, Masjid di Jalan Lembu, Beijing

Tadi ke Masjid Niujie di Distrik Xuanwu, Beijing. Usai shalat Ashar bertemu H. Ismail. Kepadanya saya tanyakan kabar H. Yusuf, pengurus Masjid Niujie yang saya temui tahun 2013.

Continue reading “Niujie, Masjid di Jalan Lembu, Beijing”

Kekuasaan yang Abadi

Lahir dengan nama Ying Zheng, Kaisar Pertama Tiongkok ini adalah pecinta dunia yang berambisi berkuasa selamanya. Di dunia maupun di akhirat.

Apapun akan dilakukannya agar tetap bisa berkuasa.

Saat berusia 13 tahun, dia menggantikan ayahnya Raja Zhuangxiang yang berkuasa di Kerajaan Qin. Itu tahun 247 SM.

Setahun kemudian, Raja Qin Shi Huang mulai memerintahkan pembuatan patung prajurit dari tanah liat yang dibakar agar kuat dan tahan lama.

Continue reading “Kekuasaan yang Abadi”

Surga Petinju

Ketika menduduki Beijing, koalisi delapan negara yang terdiri dari Austria-Hungaria, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia, Inggris Raya dan Amerika Serikat, menjadikan kuil ini sebagai pusat komando.

Itu tahun 1900. Sejak setahun sebelumnya perlawanan anti-asing merebak di seluruh wilayah Kekaisaran Tiongkok.

Pemberontakan yang dimotori para petinju (yihequan) menolak berbagai upaya yang dilakukan negara-negara Eropa untuk membagi-bagi wilayah Tiongkok di antara mereka.

Continue reading “Surga Petinju”

Setelah 20 Tahun

Setelah 20 tahun saya kembali menginjakkan kaki di (bandara) kota ini. Guangzhou atau Kanton, kota terbesar sekaligus ibukota Provinsi Guandong di sisi selatan China.

Sekitar 120 km dari Hong Kong dan sekitar 145 km dari Macau. Keduanya terletak lebih di selatan lagi.

Kota yang dialiri oleh jejaring Sungai Mutiara ini memiliki sejarah yang panjang, setidaknya 2.200 tahun, dan merupakan salah satu titik persinggahan penting di era Jalur Sutra.

Continue reading “Setelah 20 Tahun”