Kebudayaan memiliki hubungan erat dengan daya tahan bangsa dan negara. Hanya bangsa dan negara yang mampu mengembangkan kebudayaan demi menghadapi tantangan jaman yang tidak mudah yang dapat bertahan di peta dunia.
Tak terasa lebih dari satu setengah jam saya bertukar cerita dengan Yang Mulia Mohamed Trabelsi, pekan lalu. Ia baru sekitar empat bulan bertugas di Jakarta sebagai Duta Besar Republik Tunisia untuk Republik Indonesia.
Peluncuran dua buku, “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” karya CEO RMOL Network, Teguh Santosa, di Jaya Suprana School of Performing Arts di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, pada Minggu (30/7) terasa tidak biasa.
GELOMBANG demonstrasi di Tunisia semakin menjadi oleh sebuah peristiwa di Sidi Bouzid, sekitar 300 kilometer sebelah selatan Tunis, pada 17 Desember 2010. Seorang penjual buah, Mohamed Bouazizi (26), membakar diri di depan kantor polisi sebagai tanda protes atas tindakan aparat menyita gerobak buahnya.
TERLETAK di Afrika Utara, diapit Aljazair, Libya dan Laut Mediterania, Republik Tunisia memiliki hubungan istimewa dengan Republik Indonesia.
Pemimpin gerakan kemerdekaan Tunisia, Habib Bourguiba, berkunjung ke Jakarta dan bertemu Bung Karno pada tahun 1951. Sejak itu, Indonesia secara aktif memberikan dukungan untuk kemerdekaan Tunisia. Puncak dari upaya diplomatik Tunisia untuk meraih kemerdekaan adalah lobi yang dilakukan di arena Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Setahun kemudian, Prancis angkat kaki dari negeri itu.
Dari kiri ke kanan: Zine El Abidine Ben Ali, Mohammed VI, Abdelaziz Bouteflika, Hosni Mubarak, dan Moamar Kadafi.
DRAMA politik di utara Afrika dalam tiga pekan terakhir ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Penggulingan rezim diktator Zine El Abidine Ben Ali di Tunisia, perlawanan rakyat terhadap pemerintahan junta militer di Aljazair dan perlawan rakyat terhadap pemerintahan Husni Mubarak di Mesir adalah konsekuensi logis dari model pemerintahan yang gemar membohongi rakyat dan menebar janji-janji berkedok demokrasi dan pembangunan.