




























Thomas Stamford Bingley Raffles berpikir keras. Inggris harus memiliki pelabuhan di Selat Malaka. Hanya dengan demikian dapat menguasai sisi timur Asia, yang berarti melengkapi dominasi di benua terbesar di dunia.
Raffles memulai kariernya di Asia Tenggara pada 1805 sebagai jurutulis Perusahaan Hindia Timur Inggris di Penang yang ketika itu masih bernama Pulau Pangeran Wales.
Di saat yang bersamaan, Eropa sedang dilanda perang. Napoleon Bonaparte menyapu Eropa, dan antara lain merebut Belanda. Kemenangan atas Belanda ini membuat semua wilayah Hindia Belanda di Asia Tenggara, yang kini bernama Indonesia, pun berada di bawah kekuasaan Prancis.
Continue reading “Cerita dari Tanah Patah”