Dari Desa Merah Iran

SETELAH menempuh perjalanan sejauh 165 km selama 2 jam dari pusat kota Isfahan ke arah Qom di utara, mobil yang kami tumpangi tiba di Desa Abyaneh.

“Anda tidak akan menyesal,” kata Kiani, sopir yang membawa kami.

Desa ini terletak di ketinggian 2.235 mdpl dikelilingi pegunungan terjal yang di akhir Februari masih diselimuti salju. Lokasinya tidak jauh dari fasilitas pengayaan uranium di Natanz.

Abyaneh dikenal sebagai desa merah.

Continue reading “Dari Desa Merah Iran”

Abdurrahman yang dari Uyghur

NAMANYA Abdurrahman. Dia izinkan saya menulis sepenggal kisah hidupnya. Tapi dia berpesan: “Jangan tulis nama keluarga saya. Tulis Abdurrahman saja.”

Dia khawatir bila namanya ditulis lengkap, keselamatan keluarganya akan terancam.

Abdurrahman lahir tahun 1986 di Prefektur Hotan, di Tarim Basin, di selatan Daerah Otonomi Xinjiang Uyghur atau Xinjiang Uyghur Autonomous Region (XUAR) di Republik Rakyat China (RRC) yang dikuasai Partai Komunis China.

Continue reading “Abdurrahman yang dari Uyghur”

Di Atas Gaziantep

NAMA resminya Gaziantep, secara harafiah berarti Pejuang Antep. Nama ini mulai digunakan secara resmi pada tahun 1921, untuk mengenang perjuangan laskar Turki menghadapi gempuran Prancis yang berlangsung antara 1920 sampai 1921.

Continue reading “Di Atas Gaziantep”