PERISTIWA itu terjadi pada 15 Januari 1974, hingga kini sering disingkat Malari. ia diperingati ratusan aktivis yang memadati gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).
Tokoh legendaris Malari, Hariman Siregar, tetap menjadi bintang.
Pria kelahiran Padang Sidempuan, Sumatera Utara, 1 Mei 1950 ini rasanya sudah pantas disebut sebagai Bapak Demonstran Indonesia. Seperti matahari, ia adalah epicentrum tata surya demonstran Indonesia hari ini. Sejak 46 tahun lalu. Sejak kemenangannya dalam pemilihan Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia ditorpedo kekuasaan melalui tangan Ali Murtopo.
Sejak ia turun ke jalan, sejak demonstrasi mahasiswa di Jakarta menolak ketergantungan ekonomi dan utang luar negeri pada Jepang berubah menjadi kerusuhan pada peristiwa Malari itu. Menewaskan sekian orang, membenturkan faksi-faksi yang ada di lingkaran kekuasaan.
Continue reading “46 Tahun Malari, Hariman Siregar Tetap Menjadi Bintang, Kadrun Bin Taha Mencari Negara”







