Karena Indonesia Raya Harus Diselamatkan…

LAKI-LAKI itu hanya punya satu kaki. Sebuah tongkat besi menopang bagian kanan tubuhnya. Begitu pintu lift terbuka dengan mantap tanpa canggung ia mengikuti seorang rekannya berjalan menuju ruang rapat di lantai sembilan kantor kami. Langkahnya sama sekali tidak tertatih-tatih. Begitu berdiri persis di hadapan saya, ia membuka topi yang menutup kepalanya. “Sabar,” kata laki-laki itu tersenyum memperkenalkan diri sambil menjabat tangan saya dengan erat. Continue reading “Karena Indonesia Raya Harus Diselamatkan…”