KETIKA kutitipkan cinta padamu
Bersamanya turut gerimis dan halimun pudar
Awan ungu memayungi aku yang telanjang
Dibalur harap yang perlahan luntur menjadi anak sungai,
Mengalir mengikutimu, entah kemana
Ketika jemari merekah dan kupu-kupu pun terbang
Kukalungkan seuntai bunga lily di hangat matahari
Yang menguapkan segala prasangka, selain pasungan ketulusan
Ketika kuberikan sekeping rindu padamu
Kuberi pula sebutir mimpi
Yang di dalamnya aku lelap, pulas abadi
Bersamamu, sehelai harapan
Seikat cinta, seperca kenangan
Ketika kutitipkan cinta padamu,
Hujan jugakah di hatimu?
–buat kekasih
Catatan:
Puisi ini dikirimkan Intan tanggal 1 Maret 2002, waktu dia masih jadi calon istri. Versi aslinya tanpa judul. Foto di Putri Duyung, Ancol, April 2006.
bagus bangetz pak. terutama bait terakhirnya…
@bayu200687
aloha. terima kasih banyak sudah bersedia mampir dan menjenguk gubuk kami yang reyot ini. saya barusan ngobrol dengan istri via skype, memberi tahu bahwa puisi yang dikirimkannya tahun 2002 itu saya muat di blog. istri saya ragu, apakah puisi itu ditulisnya tahun 2002, atau jauh sebelum itu saat dia masih kuliah di bandung…
kalau puisi itu dia tuliskan jauh sebelum tahun 2002, berarti puisi itu ditujukan untuk kekasih nya saat itu… nah lho. hahaha…
btw, sekali lagi terima kasih atas komentarnya. saya sudah mampir ke blog anda, dan menemukan puisi yang juga bagus-bagus.
mahalo
nah lho!!! gini aja pak…mungkin waktu itu ditulis untuk kekasih yg belum ditemukan… kekekekek
@bayu
benar! saya sudah tanyakan kepada istri. dan jawabannya seperti yang sudah anda tuliskan di atas. puisi itu memang untuk calon suami. bukan untuk pacar.
salam kenal dari saya…..senang bisa berkunjung ke situs anda ini….saya tunggu kunjungan baliknya…..kapan kita bisa tukar link?