BULAN Juni lalu saya dan Intan menyempatkan jalan-jalan ke silang Monas dengan dua buah hati kami, Farah dan Timur.
Naik delman kami mengelilingi Monas. Delman memutar dari Jalan Medan Merdeka Selatan, lalu Gambir, Istana Merdeka, Medan Merdeka Barat. Berhenti sebentar untuk photo session. Dan kembali ke lapangan parkir yang juga jadi pangkalan delman.
“Pernikahan Ayah dan Bunda di gedung itu. Kasihan de lu. Kakak gak diundang ya…” kataku kepada Farah sambil menunjuk Wisma Antara.
Adapun Farah yang duduk di pangkuanku, di sebelah sais delman, kali ini tak banyak bicara. Dia takut melihat ekor kuda yang mengibas-ngibas bebas.
Berikut adalah foto-foto bersama Farah dan Timur. Intan tidak turun dari delman. Capek, katanya.
“Jangan Dik. Itu kotor,” kata Farah.
“Uh, beratnya,” Farah mencoba mengangkat Timur.
“Dik, lihat kamera tuh. Senyum kayak Kakak.”
“Ya udah, kalau masih mau main, main aja. Kakak giniin ya supaya gak panas.”
Timur pergi, dan Farah menggunakan kesempatan ini untuk bergaya seorang diri.
Lalu balik kanan. Tersenyum dengan latar belakang Istana Merdeka.
“Gini bagus gak, Yah,” tanya Farah membentangkan kedua tangannya.
Timur datang, tapi tetap tidak mau melihat kamera. Sebaliknya dia malah serius menatap Monas. Adapun Farah, jongkok. Kesal karena menurutnya Timur tak mau disiplin.
Kalau yang ini foto di tahun 1995.
little happy family, muach..
Gila,
Guh anakmu sudah gede ya.
Gilanya lagi, ada di jakarta gak kasih kabar.
Salam,
Erwin ~ Anak Helvet
@bunda
muach…
@erwin esra edison siahaan
sorry, sorry. kemarin di jakarta sibuk benar. tiba2 aku sudah di bandara lagi.
salam helvet!