KETEGANGAN baru antara Amerika Serikat dan Rusia semakin nyata. Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengeluarkan informasi yang menyebutkan bahwa dua pesawat pengebom milik Rusia mendekati USS Nimitz, kapal induk Amerika, yang sedang berlayar di Lautan Pasifik hari Sabtu lalu (2/2).
Foto di atas adalah pesawat pengebom Rusia jenis Tupolev-95 Bear.
Tamu tak diundang itu kemudian dihalau oleh empat pesawat temput F-18 milik Amerika Serikat. Pejabat Departemen Pertahanan yang tak disebutkan namanya itu mengatakan, keempat F-18 mengantar kedua pesawat pengebom Rusia itu sampai ke luar wilayah udara Amerika Serikat.
Sampai sejauh ini, menurut BBC, pihak Rusia belum memberikan komentar apapun terhadap insiden tersebut.
Ini adalah kejadian pertama dalam empat tahun terakhir. Sebelumnya di bulan Juli 2004 sebuah pesawat pengebom Rusia juga mendekati kapal induk milik Amerika Serikat.
Sementara itu, pihak Jepang juga disebutkan telah menyampaikan keberatan atas kehadiran pesawat pengebom milik Rusia di wilayah udara Jepang.
Menurut pihak Jepang, pesawat pengebom jenis Tupolev-95 Bear itu bersama tiga lainnya tinggal landas dari pangkalan udara Rusia di Ukraina, tengah malam. Diduga, pesawat yang melintas di wilayah udara Jepang itu adalah bagian dari rombongan pesawat yang juga merapat ke USS Nimitz.
Kejadian ini semakin memperkeruh hubungan Moskow dan Washington menyusul rencana Amerika mengembangkan sistem pertahanan yang berbasis di Polandia dan Republik Czech.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dunia kembali memasuki perlombaan senjata. Dalam pernyataan yang disiarkan secara nasional itu, Putin mengecam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan usaha Amerika membangun basis pertahanan misil di Polandia dan Republik Czech.
“Ini jelas merupakan babak baru dalam perlombaan senjata di bumi ini. Ini bukan salah kita, karena kita tidak memulainya,” kata Putin.