Islam Moderat di Asia Tenggara: Tantangan dan Peluang

Pascatragedi WTC September 2001, ketika Amerika Serikat (AS) menuduh gerakan Al Qaeda sebagai pelaku dan menangkapi orang-orang Islam yang diduga terkait dengan jaring Al Qaeda, posisi Islam moderat di Asia Tenggara tak luput dari tuduhan. Namun, seiring waktu berjalan, Islam moderat berhasil membuktikan diri sebagai kaum Muslim yang sangat tidak menyetujui adanya radikalisme dan terorisme.

Ketua Umum PBNU, Hasyim Muzadi, memiliki pandangan, dunia internasional perlu mengetahui kondisi Islam moderat di Asia Tenggara. Untuk itu perlu upaya komunikasi dengan dunia luar secara intensif. Tak terkecuali dengan AS. “Makin banyak dan intens komunikasi maupun kontak dan dialog ormas-ormas moderat dengan internasional dan AS, itu akan makin positif,” ujarnya.

Hasyim menjadi salah satu tokoh yang mendapat tempat diundang pemerintah AS untuk memberi penjelasan tentang pemahaman masyarakat Islam di Asia Tenggara khususnya di Indonesia. Ia cukup gamblang menjelaskan peta dan struktur Islam Indonesia. AS beruntung mendapat gambaran langsung dari pemuka ormas Muslim terbesar Indonesia.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Tarmizi Taher, menambahkan bangsa Melayu di Asia Tenggara dengan kekayaan budayanya berpeluang mempraktikkan wajah Islam yang moderat dan toleran. Apalagi, budaya Arab yang ‘maskulin’ sering tidak kompatibel dengan wajah Islam yang toleran. “Islam memang lahir di Arab, dan ilmunya dikembangkan di Al-Azhar Mesir, tapi ingat Islam yang damai itu dipraktikkan di Asia Tenggara,” ujarnya.

Dari segi jumlah penganut saja, menurut Tarmizi, penduduk beragama Islam di Asia Tenggara lebih besar dibandingkan dengan Timur Tengah. “Itu sebabnya, pakar-pakar agama Islam dari Melayu dapat mengajarkan pemahaman keIslaman yang moderat dan hidup berkembang di Asia Tengara,” jelasnya.

Direktur International Center for Islam and Pluralism (ICIP) sekaligus pengamat politik Islam Dr Syafii Anwar, menambahkan, ia optimistis akan masa depan Islam moderat di Asia Tenggara. Pertama, kata dia, Islam moderat mempunyai prospek yang baik dan menjanjikan. Alasannya, pada dasarnya sikap dan watak mayoritas umat Islam di seluruh dunia adalah ramah, damai, dan tidak suka kekerasan. “Mereka sadar betul akan konsep Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Penggunaan tindak-tindak kekerasan, baik dalam arti simbolik maupun yang bersifat fisik, tidak disukai mayoritas masyarakat Muslim,” ujarnya.

Kedua, kata Syafii, jika melihat dinamika yang terjadi dalam tubuh umat Islam sendiri, dapat terlihat bahwa cepat atau lambat, pemikiran kelompok-kelompok moderat akan lebih bisa dipahami. “Tapi, meski lambat, paling tidak dalam konteks globalisasi sekarang ini, emikiran-pemikiran yang mencerahkan akan mendapatkan respons yang lebih positif,” jelasnya.

Menurut Syafii, organisasi pengusung Islam moderat, seperti NU dan Muhammadiyah, yang selama ini menjadi pilar civil society, berperan sangat dominan dan sampai sekarang tetap eksis. “Bahkan, seperti yang dikatakan teman saya, Prof Dr Azyumardi Azra, kaum moderat tampak secara diskursus sangat mengemuka. Dia engistilahkannya sebagai bentuk nyata kembalinya kaum moderat,” tegasnya.

Memang, kata Syafii, masih juga terlihat adanya rasa sentimen yang cukup kuat terhadap gagasan-gagasan Islam moderat. Namun demikian, ingat dia, ternyata pemikiran-pemikiran Islam moderat juga disambut di kampus-kampus, dan terutama di kalangan kelas menengah.

“Bahwa ada kritik mendasar, cemoohan, dan sebagainya, itu sah-sah saja. Tapi, saya tetap menyaksikan bahwa dinamika intelektual kaum muda Islam dari kelompok moderat, seperti yang terlihat di media internet, tetap menang dalam sisi diskursus intelektual,” jaminnya.

Author: TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

10 thoughts on “Islam Moderat di Asia Tenggara: Tantangan dan Peluang”

  1. Islam moderat adalah tantangan dan peluang di Asia Tenggara bahkan seluruh bola atlas sesuai An Nisaa (4) ayat 1, Al Hujuraat (49) ayat 13, Al Baqarah (2) ayat 148, artinya akan masuk kedalam Agama Allah sesuai An Nashr (110) ayat 1,2,3, setelah agama disisi Allah adalah Islam sejak dahulu Adam (Buddha, Hindu, Yahudi-Nasrani, Islam + Ahmadiyah sesuai Ali Imran (3) ayat 19,81,82,83,85, Al Maidah (5) ayat 3, Al Hajj (22) ayat 78, Al Baqarah (2) ayat 208. Ini disebut Agama Damai.

    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

  2. Untuk penjelasan totalnya ada didalam buku panduan terhadap kitab-kitab suci agama-agama berjudul:
    “BHINNEKA CATUR SILA TUNGGAL IKA”
    berikut 4 buah lampiran acuan;
    “SKEMA TUNGGAL ILMU LADUNI TEMPAT ACUAN AYAT KITAB SUCI TENTANG KESATUAN AGAMA (GLOBALISASI)”
    hasil karya tulis ilmiah otodidak penelitian terhadap isi kitab-kitab suci agama-agama selama 25 tahun oleh:
    “SOEGANA GANDAKOESOEMA”
    dengan penerbit:
    GOD-A CENTRE”
    dan mendapat sambutan hangat tertulis dari:
    “DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA” DitJen Bimas Buddha, umat Kristiani dan tokoh Islam Pakistan.

    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

  3. Buku panduan terhadap kitab-kitab suci agama-agama berjudul:

    ‘BHINNEKA CATUR SILA TUNGGAL IKA”
    Penulis: Soegana Gandakoesoema

    I. Telah diserahkan pada hari Senin tanggal 24 September 2007 kepada Prof. DR. ibu Siti Musdah Mulia, MA. Islam, Ahli Peneliti Utama Balitbang Departemen Agama Republik Indonesia, untuk diteliti sampai mendapat keputusan menerima atau menolak dengan hujjah sebagaimana hujjah didalam buku itu sendiri.

    II. Telah dibedah oleh:
    A. DR. Abdurrahman Wahid, Gus Dur, Islam, Presiden Republik Indonesia ke-4 tahun 1999-2001.

    B. Prof DR. Boedya Pradipta, Penghayat Kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, dosen FS Universitas Indonesia.

    C. Prof. DR. Usman Arif, Konghucu, dosen Filsafat Universitas Gajah Mada.

    D. Prof. DR. Robert Paul Walean Sr., Pendeta Nasrani, sebagai moderator, seorang peneliti Al Quran, sebagaimana Soegana Gandakoesoema meneliti Al Kitab perjanjian lama dan perjanjian baru, keduanya setingkat dan sederajat Waraqah bin Naufal bin Assab bin Abdul Uzza 40 tahun, Pendeta Nasrani, anak paman Siti Hadijah 40 tahun, isteri Muhammad 25 tahun sebelum meneruima wahyu 15 tahun kemudian pada usia 40 tahun melaui Jibril (IQ).
    Pertanyaannya yang sulit untuk dijawab, akan tetapi sangat logis untuk ditanyakan adalah Muhammad sebelum menerima wahyu nikah dengan Siti Hadijah dengan cara ritual agama apa dan mereka berdua menganut agama apa waktu itu.

    E. Disaksikan oleh 500 peserta seminar dan bedah buku, dan diakhiri oleh sesi dialog tanya-jawab, sehingga apabila waktu tidak dibatasi akan mengulur panjang sekali, sehubungan dengan banyaknya gairah pertanyaan yang diajukan para hadirin.

    Pada hari Kamis tanggal 29 Mei 2008, jam 09.00-14.30, tempat Auditorium Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, jl. Salemba Raya 28A, Jakarta, dalam rangka peringatan satu abad (1908-2008) kebangkitan nasional “dan kebangkitan agama-agama (1301-1401 hijrah) (1901-2001 masehi)” diacara: Seminar & Bedah Buku hari/tanggal: Selasa 27 Mei – Kamis 29 Mei 2008, dengan tema merunut benang merah sejarah bangsa untuk menemukan kembali jati diri roh Bhinneka Tunggal Ika Panca Sila Indonesia.

    Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

  4. Cepot Gorbachev, Pembau Pepsi Tinggal 3 milli liter Masa-sich.
    ——————————————————————————————————–
    Gratis… gratis… gratissss 😀
    Silahkan berkunjung rame-rame, murah dan meriah di:

    Bacaan gratis := http://haniifa.wordpress.com

    “@mas Eka main-Catur bari Sila, dengan lawan-tunggal @mba Ika”
    Penonton := Gratis… tis !!
    Kecuali sambil sbb:
    “Minum Pepsi Cola gratis, setelah minum bayar dunk… “

    Tersedia ditoko-toko dan kios-kios terdekat :
    _____________________________________________
    Jl. Carisendiri -C, Bandung-Jakarta-Sumatra
    (Bus Trans Sumatra… 😀 )
    Telp. 062-00-007
    Fax. 061-00-007
    Email. “GUNDUL-GUNDUL PACUL” Susuganan kayak Celengan 😀

    Cepat-cepat, siapa Cepat baca buku si Cepot siap Copot 😀
    (Apa nyang dipandu wong… pasang iklan dikoran aja bokek…)
    —————————————————————-

    PratPretProt,Cepot Gorbachev, Pembau Pepsi Tinggal 3 milli liter Masa-sich.

  5. Cepot nyelepot: “Reng… Gareng… na kamana si JIL teh ?!”
    Gareng garing: “si JIL teh… anu Jelema Ilmuna Lieur tea ?!”
    Cepot nyengir: “Heu…ehn, ari Garong…eh.. Gareng”
    Gareng gerung: “Kapan ku maneh dihitutan… jadi ayeuna keur di UGD”
    Cepot lieur: “Naon ari UGD… ”
    Gareng bageur: “UGD… teh Uganda… oyon 😛 ”
    Cepot nyimpul: “Paingan mas@Ganda mirip kang@Idi-Amin

    Nyambung ka carita “SI CEPOT NYEMPOT”…. 😀

  6. islam liberal adl suatu gerakan pemikiran atau ideologi baru yg sengaja diciptakan oleh manusia sbg tandingan thd suatu ketetapan Allah yg tlh digariskan di dlm Al Quran dan As Sunnah…islam liberla tak ubahnya spt ideologi2 lain spt nasionalis;kapitalis;komunis bahkan fasisme. tujuan dri gerakan ini adl utk menghilangkan kemurnian islam sbg mana yg telah di amanahkan & diperjuangkan oleh para nabi & rasul.para nabi & rasul mpny tujuan yi memurnikan ajaran tauhid diatas ajaran atau aliran2 lain yg bkn berasal dari Allah swt. dg kata lain menjadikan Allah swt sbg satu2nya dzat yg berkuasa atas langit & bumi,serta tdk blh satupun yg berhak menandingnya (tak ada sekutu baginya).

  7. Sayah mendukung pak acmad..mang cepot ari mangkeluk soegana teh tukang penataran P4 kitu??? ngeunah mengkeluk teh mun di pais!!! pedooo..

  8. Buku Panduan terhadap isi kitab-kitab suci agama-agama sebagai hasil karya tulis ilmiah alamiah penelitian otodidak selama 25 tahun berjudul:

    ” BHINNEKA CATUR SILA TUNGGAL IKA”
    Penulis: Soegana Gandakoesoema
    Penerbit: GOD-A CENTRE
    Bonus: “SKEMA TUNGGAL ILMU LADUNI TEMPAT ACUAN AYAT KITAB SUCI TENTANG KESATUAN AGAMA (GLOBALISASI)” berukuran 63×60 cm.

    Tersedia ditoko-toko buku distributor tunggal
    P.T. BUKU KITA
    Telp. 021.78881850
    Fax. 021.78881860

Leave a comment