Perang Batu

0303
PRESIDEN Saddam Hussein tak gentar melihat Amerika terus menambah jumlah pasukannya di sekitar kawasan Teluk Parsia. Hari Minggu petang waktu Baghdad, penguasa Irak itu mengumpulkan para jenderal dan petinggi militer. Dalam pertemuan tersebut, para jenderal dan petinggi militer Irak menjelaskan mengenai kesiapan Irak menghadapi serangan Amerika Cs kapanpun.

“Seluruh pasukan kita, siap membela mati-matian tanah air kita, siap menghadapi serangan Amerika. Kapanpun mereka menyerang kita,” kata seorang pejabat militer di depan Saddam. Dalam pertemuan itu, berbagai taktik yang akan digunakan Irak juga dibahas.

Saddam bertanya tentang semangat tempur setiap serdadu Irak. Pertanyaan ini dijawab, semua serdadu Irak siap tempur. Mereka telah diberi perlengapan untuk bertempur selama dua bulan. Pasokan amunisi pun tak ada masalah, kata seorang jenderal.

Bagaimana kalau amunisi untuk dua bulan itu tak cukup juga? Kata seorang petinggi militer Irak, semua serdadu Irak sudah diberi latihan khusus menghadapi serangan Amerika Cs dengan batu.

“Kalau perlu, pasukan kita bertempur mati-matian dengan menggunakan batu,” katanya.

Tapi sekali lagi, dia dan kawan-kawannya, para petinggi militer, sangat yakin pasukan Irak tidak akan kekurangan amunisi.

“Kita semua sudah terbiasa perang melawan bangsa penjajah seperti Amerika ini,” katanya sekali lagi.

Sampai detik ini, baru para pejuang Intifada Palestina yang terbiasa bertempur dengan batu. Mereka ini tak gentar menghadapi senjata artileri berat milik Israel yang menembaki mereka setiap hari. Sering, seorang pejuang Intifada menghadapi tank besar Israel sambil melemparkan batu di tangannya. Mungkin, pejabat militer Irak tadi, yang tak disebutkan namanya, terinsiparasi oleh semangat tempur pejuang-pejuang Intifada dalam menghadapi penjajahan Israel yang didukung Amerika dan didiamkan oleh PBB.

Komandan militer lainnya mengatakan, pasukannya telah diberi perintah untuk mempergunakan senjata dan peluru seefisien dan seefektif mungkin. Sebuah magazine atau sarang peluru AK-47 berisi 30 peluru. Peluru sebanyak itu harus bisa menewaskan setidaknya lima tentara Amerika Cs.

Mendengar penjelasan ini Saddam tersenyum.

“Kalau semua resimen kita bisa melakukan hal itu, saya yakin, mereka bisa mengalahkan pasukan Amerika dan sekutunya,” kata Saddam berwibawa.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh Qusay Hussein, anak Saddam yang bertugas sebagai supervisor pasukan elit Garda Republik. Menteri Pertahanan Jenderal Sultan Hashim Ahmed juga terlihat diantara petinggi militer Irak itu.

Di hari yang sama, Irak kembali menghancurkan sedikitnya enam misil Al Samoud-2 milik mereka yang oleh United Nations Moitoring Verification and Inspection Commission (UNMOVIC) disebut melanggar ketentuan jarak jangkauan sejauh 150 kilometer. Ketentuan jarak jangkauan itu ditetapkan dalam Resolusi 1441.

Penasihat teknologi tempur Saddam, Jenderal Amer Al Sad mengatakan, pihaknya telah menghancurkan enam misil Al Samoud-2 milik Irak seperti yang diminta Ketua UNMOVIC Hans Blix. Penghancuran itu disaksikan oleh para pemeriksa senjata UNMOVIC.

Seorang ilmuwan Irak mengatakan, pemerintahan Saddam Huseein cukup bekerja sama dengan PBB. Mereka telah menjadwalkan penghancuran lebh dari 100 misil Al Samoud-2 dalam beberapa hari ini. Si ilmuwan Irak ini menambahkan, Saddam dan rakyat Irak tidak mau membeli pepesan kosong. Mereka akan membatalkan jadwal itu, bila PBB tidak dapat menghentikan rencana Amerika Cs menggelar perang di kawasan Teluk.[t]

Published by

TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s