Bagaimana Bung Karno Dicium Gadis Rusia?

Ini kisah tentang kunjungan Presiden Sukarno ke Moskow. Dalam jamuan makan malam di KBRI, Bung Karno menyempatkan diri berdansa dengan Nina Khrushchev, istri pemimpin besar Partai Komunis Uni Soviet, Nikita Khrushchev. Di ujung acara seorang wanita Rusia menciumnya.

Bagaimana bisa?

Cerita ini diambil dari majalah Time edisi 16 Juni 1961. Cerita ringan lain mengenai kunjungan ke Soviet itu dapat dibaca di Bung Karno Mencari Makam Imam al Bukhari.

Catatan: Foto wanita berkaos putih dengan lambang paru dan arit menyilang ini diambil dari sini, sebagai pemanis halaman serta sama sekali tidak ada hubungannya dengan kisah berikut.

Friday, Jun. 16, 1961
Kissing Mood

Nikita Khrushchev bounced back into Moscow like a man who felt he had carried off all the marbles. “That tireless herald of friendship and cooperation among nations,” as Pravda called him, had not been so gay since he gave up heavy drinking. Flying direct from Vienna, he arrived just in time to greet Indonesia’s wide-roaming President Sukarno, whom he presented with a car and a six-foot bronze statue of a Soviet sportswoman. Next night Khrushchev brought all the top Soviet brass to Sukarno’s 60th birthday party, held on the lawn of the Indonesian embassy.

As a band struck up a Caucasian lezghinka, Khrushchev shoved Soviet President Leonid Brezhnev toward First Deputy Premier Anastas Mikoyan. “Dance, you two,” he said. Rising to the occasion, Brezhnev whipped out a white handkerchief, clapped it over his head and swayed through the girl’s part with Mikoyan. Pointing to Mikoyan, Khrushchev quipped: “He’s a good dancer and that’s why we keep him on the job.”

Then a second band broke into a number that goes, “Indonesia is free—cha cha cha.” Sukarno grabbed Nina Khrushchev for a partner. Nikita leaped up himself, waggled through a few steps, took a bongo drum and thumped it for a while. Then he seized Sukarno’s silverheaded marshal’s baton and began leading the band. Sukarno said he would expect some new Soviet credits in return.

“Look!” howled Khrushchev, pulling out empty pockets. “He robs me of everything. He takes everything I have.”

The climax of the evening came in true Sukarno style. A flock of pretty Indonesian girls he had brought with him to Moscow in his chartered U.S. jet rushed up and kissed the top Soviet leaders. Sukarno then demanded to be kissed in return by a Russian girl. Resourcefully, Nina Khrushchev walked into the crowd of lower-ranking guests and spied a pretty girl. “Are you Russian?” she asked. “Yes.” said the girl. “Then come and kiss President Sukarno,” commanded Nina. The girl said no, she did not want to. Her husband said he did not want her to. But Nina was not to be denied. “Oh, please come,” she said. “You only have to kiss him once, not twice.”

Reluctantly, the girl came forward and got soundly kissed. Khrushchev thanked her for “upholding Russian honor,” and with that he left the party, an hour behind schedule and apparently without a care in the world.

Author: TeguhTimur

Born in Medan, lives in Jakarta, loves Indonesia.

15 thoughts on “Bagaimana Bung Karno Dicium Gadis Rusia?”

  1. begitulah seharusnya pemimpin, yang mencium bung karno bukan saja gadis dan wanita muda, tetpi juga anak-anak dan nenek tua. itu menandakan pak karno dicintai semua orang.

  2. itu lah yang menyebabkan Indonesia tidak maju selama kepemimpinannya….tidak ada pembangunan…hanya monas dan proyek2 mercusuar….buta huruf belum masih mewabah…orang pintar hanya milik kaum priyayi ….karena dia kebanyakan main cewe….istrinya aja sembilan gimana ngurus negara…..malam di wisma yoso subuh di slipi…truussss…capweee deh siangnya

  3. @rumah tongkol,
    saya kira anda berlebihan mengatakan bahwa penyebab indonesia “tidak maju” di era sukarno adalah kegemarannya pada keindahan alam ciptaan yang maha kuasa, yang bernama wanita ini.

    di bagian-bagian awal autobigrafinya, sukarno bercerita sedikit mengenai hal ini. saya juga membaca bagaimana media barat (baca: orang-orang kaukasus yang etnosentris itu) terkaget-kaget melihat seorang asia yang ukuran tubuhnya kecil dibandingkan orang-orang kaukasus mampu mengajak para pemimpin asia dan afrika untuk bergerak bersama. menentang dekolonisasi barat yang mau kembali. si orang bertubuh kecil ini sudah bikin repot dunia barat.

    jadi wajar, bila mereka sinis pada indonesia yang masih muda dan sukarno yang kebetulan memuja kecantikan wanita. untuk sementara begitu dulu.

  4. aku banggga pada bung karno tapi mau muntah ada cerita begituan,
    walaupun semua presiden tidak ada yang tidak begitu..

    1. Kalo soal buta huruf dan pembangunan yang belum merata di Indonesia pd waktu pemerintahan Bung Karno. Itu hanya perspektif sempit dari orang2 yg tak cerdas membaca sejarah.
      Pembangunan sebuah bangsa tidak bisa di selenggarakan hanya dalam waktu 1,2,3 malam saja. tetapi butuh ratusan tahun yg disertai tekat dan moral murni para pejabatnya.
      Bukankah Amerika Serikat bisa sampai jaya seperti sekarang ini juga membutuhkan waktu yg tidak sebentar yaitu 300 tahun lamanya.

      Jadi bagi kalian yg memandang Bung Karno tidak becus membangun negara, sesungguhnya lebih tidak becus kalian

  5. ya benar aq setuju dgn bung Thomas dan rumah tongkol pikiran anda terlalu sempit kalau berpendapat bahwa jaman Sukarno tdk ada pembangunan…memang kalau masalah wanita saya juga tdk setuju dengan Sukarno tetapi soal kenegarawanan beliau perlu diancungi jempol, sampai saat ini blm ada presiden Indonesia yg setaraf dengan Sukarno. Awalnya saya mengharapkan SBY dapat mengembalikan kejayaan Indonesia sejak pasca Orde Baru runtuh tapi ternyata gagal juga….hhmmmm memang sulit smua ini akibat perbuatan korup Orde Baru yg korupsi dari Hutang Luar Negeri jadinya anak cucu tergopoh-gopoh saat ini.

  6. saya sangat bangga kepada bung karno,rakyat indonesia pun bangga kepada engkau ,hanya presiden indonesia yang pertama bisa membuat negara lain memberikan hadiah /upeti seorang wanita cantik, rusia pun tidak menyadari dengan memberikan berita ini bahwa mereka pun tunduk kepada indonesia terima kasih presiden ku ir.sukarno kami bangga atas perjuangan mu.

  7. Ya…saya bangga dgn Bung Karno… itu hak saya.. tapi saya juga tidak bisa membungkam sesama warga negara menanggapi negativ sikap sang Bapak Negara pertama repulik kita…tetapi selayaknya sikap hormat kepada Bung Karno itu diperlihatkan…dia tidak korup tidak mengambil istri anda…tidak gay… dia seorang negarawan sejati…dia perlihatkan kejantanannya dgn jujur tidak main belakang… dia bapak negeriku… Indonesia.. layak kuhormati dan berterimakasih membangun Indonesiaku.

Leave a reply to dianna Cancel reply